PSSI akan terus kembangkan pemain timnas U-17
Sekretaris jenderal PSSI, Yunus Nusi, berpose setelah menyaksikan pertandingan Grup H Piala Dunia U17 2025 antara Indonesia melawan Honduras di Aspire Academy, Doha, Senin (10/11/2025). (ANTARA/RAUF ADIPATI)
PSSI akan terus merawat para pemain timnas Indonesia U17, setelah mereka selesai bertarung di Piala Dunia U17 2025.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, setelah menyaksikan pertandingan Grup H Piala Dunia U17 2025 antara Indonesia melawan Honduras, di Aspire Academy, Doha, Senin.
"Ini akan ada beberapa formulasi nanti akan diumumkan oleh ketua umum untuk merawat, memelihara anak-anak ini," kata Yunus kepada ANTARA.
"Kita berharap mereka berada di klub, bermain dan bila mereka tidak berada di klub, bagaimana simulasi dan format yang akan dilakukan oleh PSSI terhadap anak-anak ini."
"Karena mereka ada 3-5 orang mungkin berada di (timnas) U20 nanti, nah sisanya ini tentu harus kita rawat dengan baik, supaya mereka juga jam bermainnya ada, klubnya juga mungkin iya, atau mungkin ada beberapa format yang akan dilakukan oleh PSSI," kata Yunus sambil menyebut bahwa penjelasan lebih lanjut akan disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Laga melawan Honduras berakhir dengan kemenangan 2-1 bagi Indonesia. Indonesia unggul terlebih dahulu melalui penalti Evandra Florasta, sebelum gol Fadly Alberto Hengga mengunci kemenangan bagi pasukan Nova Arianto.
Hasil ini sekaligus menjadi kemenangan perdana timnas Indonesia selama berpartisipasi di Piala Dunia U17. Pada edisi 2023, timnas Indonesia gagal mendulang satu kemenangan pun.
"Kita bersyukur kita dapat 3 poin di Piala Dunia (U17) tahun ini. Dan ini tentu hadiah terbaik untuk bangsa kita dari Garuda Muda Indonesia," tutur Yunus.
Kemenangan atas Honduras belum mendongkrak posisi Indonesia masuk delapan besar klasemen mini tim-tim peringkat ketiga Piala Dunia U17 2025.
Indonesia saat ini berada di posisi kesembilan klasemen mini tim-tim peringkat ketiga, dengan koleksi tiga poin dan selisih memasukkan-kemasukan minus lima gol.
Indonesia berpeluang kecil lolos jika Arab Saudi kalah 0-6 dari Mali pada pertandingan terakhir Grup L, atau jika Paraguay kalah besar dari Irlandia di Grup J. Kedua laga itu baru akan dimainkan pada Selasa (11/11).
"Iya, sangat kita sayangkan dan ya itulah sepak bola. Kalau itu kita harus berteori, kenapa kita tidak ketemu dengan Honduras di pertandingan awal, lalu ketemu Zambia, lalu ketemu Brasil. Tapi ya seperti itu hasil drawing-nya," ujar Yunus.
"Tapi kita juga akui anak-anak cukup bagus untuk pertandingan yang terakhir ini. Dan sangat disayangkan kita dengan tiga poin juga masih belum memungkinkan untuk lolos ke babak berikutnya," katanya.