BMKG: Waspada gelombang tinggi di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Medan menyebutkan gelombang laut 2,5 hingga 4 meter.
Peta kondisi sinoptik gelombang laut diperairan Sumatera Utara. ANTARA/HO-BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Medan menyebutkan gelombang laut 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, Sumatera Utara pada 15-17 September 2025.
"Kondisi tersebut harus diwaspadai oleh nelayan dan pemangku kepentingan karena dapat mengganggu pelayaran," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan Christen Marpaung di Medan, Minggu.
Tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di perairan timur Sumatera Utara, perairan timur Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Batu, perairan barat Sumatera Utara, perairan barat Kepulauan Nias, dan perairan barat Kepulauan Batu.
Ia menyebutkan bibit Siklon Tropis 98 W di Laut Filipina memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.
Pola angin di wilayah Sumatera Utara umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan angin berkisar 2-25 knot.
Ia menjelaskan kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.
Kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang, sedangkan kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter, berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal feri.