BNN Kota Denpasar tegaskan komitmen pencegahan dan pemberantasan narkotika

Update: 2025-12-24 06:20 GMT

Foto: Eko Sulestyono/Radio Elshinta

Elshinta Peduli

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar, Bali, bertekad terus menggiatkan program membangun kesadaran masyarakat sejak tingkat desa/kelurahan. Pernyataan tesebut disampaikan Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP Leo Dedy Defretes kepada wartawan.

Salah satunya dengan mendorong pembentukan lebih banyak Desa Bersih Narkoba (Bersinar) pada tahun 2026. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bukti komitmen untuk pencegahan dan pemberantasan narkotika.

“BNN Kota Denpasar sepanjang 2025, tercatat sebanyak 9 Desa Bersinar sudah dibimbing, diawasi, dan dimonitor pelaksanaannya, itu baru sebagian dari total 43 desa/kelurahan ,’’ kata AKBP Leo Dedy Defretes, Kepala BNN Kota Denpasar, Rabu (24/12), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono.

Ia menegaskan bahwa pihaknya terus konsisten dalam hal pencegahan dan pemberantasan narkoba khususnya di Kota Denpasar salah satunya dengan melahirkan Desa Bersinar.

Ia berharap dengan adanya program Desa Bersinar ini maka masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam mendukung pemberantasan peredaran narkoba.

Menurutnya, pihaknya juga membuka Layanan WhatsApp Mesadu 24 Jam.

Sementara itu BNN Goes to School merupakan program prioritas Ananda Bersinar Aksi Nasional Anti Narkoba dan Ketahanan Bangsa Dimulai dari Anak), dengan sasaran utama lingkungan pendidikan.

Elshinta Peduli

“Selama 2025, kami juga telah melaksanakan tes urine sebanyak 1.111 orang di lingkungan pemerintah dan 202 orang di lingkungan swasta, termasuk pada personel BNN Kota Denpasar,” tegasnya.

Ia menjelaskan, bahwa pada 2025 klien rawat jalan yang ditangani Klinik Pratama Rehabilitasi Narkoba BNNK Denpasar sebanyak 17 orang compulsory (rujukan) dan 8 orang voluntary (sukarela).

Ia melanjutkan, sedangkan jika dilihat berdasarkan rentang usia penyalahgunaan narkotika bervariasi mulai usia 20 hingga 42 tahun dengan mayoritas rata-rata usia terbanyak adalah usia 20 tahun ke atas.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan pekerjaan, para penyalahguna narkotika juga bervariasi mulai dari karyawan swasta, honorer, buruh harian lepas, pelajar/mahasiswa, sopir dan bidang konstruksi.

“Zat utama yang disalahgunakan kebanyakan adalah sabu sebanyak 13 orang, kanabis 1 orang, multiple zat 2 orang, dan zat lainnya yaitu Pil Y sebanyak 6 orang,” terangnya.

Menurutnya sepanjang 2025, Klinik Pratama Rehabilitasi Narkoba BNN Kota Denpasar telah merujuk rawat inap secara internal dan eksternal sebanyak 4 orang.

Sedabgkan secara internal di Balai Rehabilitasi Tanah Merah satu orang, dan Loka Rehabilitasi Lampung 1 orang. Secara eksternal merujuk ke RS Jiwa Manah Shanti Mahottama sebanyak 2 orang,’’

Ia juga menyampaikan nilai Indeks Kapabilitas Rehabilitasi (IKR) Klinik Pratama Rehabilitasi Narkoba BNNK Denpasar sebesar 3,79 yang termasuk dalam kategori A-Optimal.

Dan jika dilihat berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Klinik Pratama Rehabilitasi Narkoba BNNK Denpasar sebesar 3,73 yang termasuk dalam kategori Sangat Baik (A).

Sedabgkan jika dilihat berdasarkan peningkatan kualitas hidup klien rehabilitasi naik di tahun 2025 didapatkan sebesar 92,7 persen dari total 27 klien rawat jalan dan pascarehabilitasi.

Sememtara itu jika dilihat berdasarkan jumlah layanan SKHPN Klinik Pratama Rehabilitasi Narkoba BNNK Denpasar per 22 Desember 2025 sebanyak 551 orang mengakses layanan secara reguler dan tiga orang mengakses layanan nol rupiah.

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News