BPBD Agam: Korban meninggal dunia akibat bencana jadi 190 orang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menyatakan korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi di daerah itu menjadi 190 orang.
"Ini merupakan data pada Rabu (10/12) malam. Sebelumnya tercatat korban meninggal sebanyak 188 orang," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Kamis.
Ia mengatakan 190 korban meninggal tersebut tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 14 orang, Kecamatan Tanjung Raya 10 orang, Kecamatan Palupuh satu orang, Kecamatan Matur satu orang, dan Kecamatan Palembayan 138 orang.
Sementara korban yang belum ditemukan sebanyak 72 orang tersebar di Kecamatan Malalak tiga orang, Kecamatan Tanjung Raya dua orang, Kecamatan Palembayan 66 orang, dan Kecamatan Lubuk Basung satu orang.
"Sebanyak 25 korban meninggal dunia belum teridentifikasi oleh pihak kepolisian," katanya.
Ia menambahkan, untuk pencarian korban belum ditemukan bakal dilanjutkan oleh tim gabungan dari BPBD Agam, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), relawan, dan lainnya pada Kamis ini.
"Pencarian korban menggunakan alat berat, karena diduga korban tertimbun material banjir bandang berupa tanah dan pohon," ujarnya.
Untuk korban yang masih dirawat sebanyak 13 orang, korban yang mengungsi 4.117 orang, dan korban terdampak atau terisolir 988 orang. Selain itu, rumah rusak ringan 493 unit, rumah rusak sedang 359 unit, rumah rusak berat 600 unit, tempat ibadah terdampak 11 unit, jembatan rusak 67 titik, dan jalan rusak 49 titik.
Kemudian fasilitas pendidikan yang rusak 99 unit, irigasi rusak 125 unit, bendungan rusak 16 unit, ternak yang mati 5.025 ekor, dan lahan pertanian yang rusak 1.813,70 hektare.
"Total kerugian akibat banjir bandang, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung tersebut Rp682,35 miliar," katanya.