Dinsos Cirebon lakukan asesmen peristiwa banjir di delapan desa

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan asesmen atau pendataan awal terkait peristiwa banjir yang melanda delapan desa di sejumlah kecamatan di Cirebon.

By :  Widodo
Update: 2025-12-14 13:10 GMT

Kondisi peristiwa banjir yang merendam sejumlah desa di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (14/12/2025). ANTARA/Fathnur Rohman.

Elshinta Peduli

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan asesmen atau pendataan awal terkait peristiwa banjir yang melanda delapan desa di sejumlah kecamatan di Cirebon untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Cirebon Tsabit Albani di Cirebon, Minggu, mengatakan peristiwa banjir yang terjadi akibat hujan deras sejak Sabtu (13/12) malam, berdampak pada ratusan warga sehingga penanganan darurat segera dilakukan.

“Sementara ini, kami melaporkan ada beberapa wilayah terdampak banjir yang membutuhkan penyediaan makanan bagi warga,” katanya.

Ia menyebutkan Desa Gamel, Kecamatan Plered, menjadi salah satu wilayah terdampak dengan jumlah 287 kepala keluarga (KK) atau 576 jiwa.

Selain itu, ia mengatakan banjir juga terjadi di Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, dengan dampak terhadap 27 KK atau 54 jiwa.

“Banjir juga melanda Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, yang berdampak pada delapan KK atau 45 jiwa, serta Desa Klangenan di Kecamatan Klangenan dengan sembilan KK atau 22 jiwa terdampak,” katanya.

Ia menuturkan wilayah dengan dampak paling besar tercatat di Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, dengan sekitar 1.000 KK atau 4.000 jiwa terdampak banjir.

“Untuk Kecamatan Panguragan, banjir merendam Desa Panguragan Wetan dengan dampak sekitar 50 rumah atau 57 KK,” katanya.

Ia menambahkan, banjir juga melanda Desa Tegal Karang di Kecamatan Palimanan dengan 18 rumah, 26 KK, dan 37 jiwa yang terdampak banjir.

Elshinta Peduli

Selain itu, ia menyampaikan Desa Kebarepan di Kecamatan Plumbon turut terdampak banjir dengan rincian 267 rumah, 534 KK atau 1.602 jiwa.

Tsabit menjelaskan banjir kali ini dipicu oleh jebolnya tanggul sungai di sepanjang aliran Sungai Kalianyar-Panguragan yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.

“Selain tanggul jebol, Sungai Bondet di Gunungjati juga meluap akibat air laut pasang yang bersamaan dengan kiriman air dari hulu,” ujarnya.

Sebagai upaya penanganan awal, Dinsos Kabupaten Cirebon menurunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi terdampak banjir.

Ia memastikan, dapur umum pun telah dibuka untuk memenuhi kebutuhan makan warga di lokasi terdampak banjir.

“Saat ini Tagana sedang melaksanakan asesmen lanjutan untuk mendata kebutuhan warga secara lebih rinci,” ucap dia.

Elshinta Peduli

Similar News