Enam mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang hanyut di Kendal

Update: 2025-11-05 07:50 GMT

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa KKN di Kendal, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-UIN Walisongo Semarang)

Enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) hanyut di Sungai Genting, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Nizar di Semarang, Rabu, menyampaikan rasa duka yang mendalam dan komitmen penuh universitas dalam penanganan musibah tersebut.

Peristiwa terjadi pada Selasa (4/12) sekitar pukul 13.53 WIB saat para mahasiswa sedang bermain air di aliran Sungai Genting, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, tiba-tiba terjadi banjir bandang akibat hujan deras di bagian hulu sungai yang mengakibatkan enam mahasiswa terseret arus.

Hingga kini, tiga mahasiswa ditemukan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, PMI Kendal, FRPB Kendal, serta warga sekitar.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal," katanya.

Keluarga besar UIN Walisongo memohon doa seluruh masyarakat agar tiga mahasiswa yang masih dalam pencarian segera ditemukan, serta agar keluarga korban diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini.

"Kami turut berbela sungkawa atas berpulangnya tiga mahasiswa terbaik UIN Walisongo, serta memanjatkan doa agar tiga mahasiswa lainnya segera ditemukan dalam keadaan terbaik," katanya.

Atas nama universitas, ia menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.

"Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR untuk mendukung upaya pencarian serta mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi," katanya.

Ia menegaskan universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama terkait keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.

"Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang," katanya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, UIN Walisongo telah mengambil beberapa langkah, yakni menurunkan tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian di Kendal.

UIN Walisongo juga menyediakan layanan konseling dan dukungan spiritual bagi mahasiswa dan keluarga yang terdampak.

"Semoga Allah SWT menerima amal ibadah para korban, memberikan ketabahan bagi keluarga, dan melindungi seluruh mahasiswa dalam pengabdian mereka di tengah masyarakat," katanya.

Tags:    

Similar News