Gerakan #IndonesiaBicaraBaik, upaya menyaring disinformasi
Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Perhumas Surabaya, Suko Widodo; Ketua Perhumas, Boy Kelana Soebroto; dan Sekretaris Umum Perhumas, Benny Siga Butar Butar, di Surabaya, Sabtu (13/12/2025)
Gerakan #IndonesiaBicaraBaik harus terus digaungkan sebagai upaya meredam dan menyaring banyaknya disinformasi yang semakin banyak berseliweran di media sosial.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Perhumas, Boy Kelana Soebroto dalam konferensi pers pembukaan Konvensi Humas Indonesia (KHI) 2025, di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/12/2025).
Boy menyebut, Humas harus bicara by data. Dan data yang disampaikan juga bukan sekedar data, melainkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia menjelaskan bicara baik tidak hanya untuk kehumasan. melainkan juga berlaku bagi seluruh masyarakat dan pengguna media sosial di manapun berada.
Dan hendaknya, lanjut Boy, tidak sekedar sharing info atau menelan informasi begitu saja tanpa mengetahui kebenarannya. Bicara baik adalah mengenai akurasi, data, transparansi dan cara berkomunikasi yang bertanggungjawab.
Lebih lanjut, Ketum Perhumas ini juga menyorot kehadiran Artificial Intelegence (AI) yang semakin masif. Hal itu menjadi salah satu tantangan juga bagi Kehumasan.
Namun, kembali lagi yaitu bagaimana pengguna media sosial bijak dan cermat dalam memanfaatkan keberadan teknologi tersebut.
“Agar AI tidak menjadi pisau pembunuh, namun menjadi pisau yang keberadannya memiliki manfaat bagi penggunanya,” tambah Boy.
Terakhir Boy berharap, KHI 2025 bisa membantu pihak-pihak humas di seluruh Indonesia memiliki standar dan kompetensi yang sama dalam menjalankan tugas kehumasannya.
Diketahui, perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) menggelar Event Konvensi Humas Indonesia (KHI ) 2025, di Surabaya.
Dalam event yang digelar selama 2 hari, yaitu Sabtu-Minggu, 13-14 Desember 2025, sekaligus meluncurkan Pemutakhiran Kode Etik Kehumasan yang mengakomodasi penggunaan AI.
Langkah tersebut diambil untuk menjawab tantangan distrubsi teknologi sekaligus memastikan kinerja humas dapat diukur secara presisi dan berbasis data.
Sementara itu, Ketua BPC Perhumas Surabaya, Suko Waluyo, menambahkan bahwa KHI 2025 menghadirkan pembicara internasional seperti Prof. Justin Green (Global Alliance) dan Prof. Anne Gregory dari Inggris, serta tokoh lokal termasuk Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Sejumlah pakar humas nasional juga akan tampil dalam sesi diskusi. KHI 2025 resmi dibuka Gubernur Jatwa Timur - Khofifah Indar Parawansa. Gubernur menekankan terkait narasi "Bicara Baik" yang digaungkan Perhumas harus dibarengi dengan kemampuan beradaptasi dengan Teknologi.
"Memang bicara baik menjadi penting. Kalau perhumas selalu bicara baik, maka nanti yang di Langit akan memberikan kekuatan,” kata Gubernur Khofifah.
Penulis: Yuyun Arbayah/Ter


