Gubernur Jatim kirim tim dokter spesialis bantu warga Aceh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengirim tim dokter spesialis dan tenaga kesehatan ke Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, untuk memberikan layanan kesehatan holistik bagi ribuan warga terdampak banjir.
Tim dokter spesialis dan tenaga kesehatan yang dikirim Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ke Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengirim tim dokter spesialis dan tenaga kesehatan ke Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, untuk memberikan layanan kesehatan holistik bagi ribuan warga terdampak banjir.
“Pelayanan kesehatan ini adalah mandat kemanusiaan. Kami ingin memastikan saudara-saudara kita di Pidie Jaya mendapatkan akses medis yang berkualitas, terutama pasca-situasi darurat banjir. Kehadiran dokter spesialis hingga psikolog klinis di sana merupakan bentuk kepedulian masyarakat Jawa Timur untuk membantu percepatan pemulihan di Aceh yang tepat sesuai dengan kebutuhan yang aktual,” ujar Khofifah di Surabaya, Minggu.
Ia mengatakan, misi kemanusiaan tersebut merupakan wujud solidaritas lintas daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada masyarakat Aceh yang tengah menghadapi dampak bencana banjir.
Berdasarkan laporan kegiatan periode 9 hingga 19 Desember 2025, tim relawan kesehatan telah memberikan pelayanan medis kepada 1.090 warga di lima lokasi, yakni Blang Awe, Gampong Seunong, Meuranah Balek, Gampong Buangan, dan Daya Husen.
Jumlah penerima layanan tersebut terdiri atas 374 laki-laki dan 716 perempuan, dengan mayoritas berasal dari kelompok usia dewasa sebanyak 547 orang dan lanjut usia sebanyak 283 orang.
Jenis penyakit yang paling banyak ditangani meliputi Infeksi Saluran Pernapasan Akut sebanyak 431 kasus, nyeri otot (myalgia) 236 kasus, hipertensi 214 kasus, urtikaria 114 kasus, serta dispepsia 111 kasus.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menurunkan total 43 personel relawan kesehatan. Sebanyak 31 personel telah menyelesaikan penugasan gelombang awal, sementara 12 personel lainnya dijadwalkan bertugas pada gelombang keempat pada 22 hingga 30 Desember 2025.
Tim kesehatan tersebut terdiri atas dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis kegawatdaruratan, dokter umum, perawat, apoteker, psikolog klinis, sanitarian, serta tim krisis kesehatan.
Menurut Khofifah, kelengkapan tim memungkinkan pelayanan medis diberikan secara komprehensif dan sesuai dengan karakteristik penyakit pascabencana banjir.
“Semua ini adalah tanda bahwa kami bersaudara. Kami ingin menjadi bagian yang membantu menyelesaikan sebagian masalah saudara kami di Aceh,” ujar Khofifah.


