GWS sebut penambahan anggota perempuan tingkatkan inklusivitas Polri

Update: 2025-11-15 02:40 GMT

Ketua Umum GWS Dr. Ir. Giwo Rubianto, M.Pd mengajak semua pihak untuk menjaga situasi tetap kondusif dan tidak terprovokasi. ANTARA/Dokumen Pribadi

Gerakan Wanita Sejahtera (GWS) menyoroti adanya penambahan anggota perempuan sebagai sinyal positif terhadap komitmen inklusivitas dan keberagaman dalam proses reformasi Polri.

“Kehadiran perempuan dalam posisi strategis bukan hanya soal representasi, tetapi juga soal menghadirkan perspektif yang lebih lengkap, humanis, dan sensitif terhadap isu-isu yang langsung dirasakan masyarakat," kata Ketua Umum GWS Giwo Wiyogo dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan perempuan membawa pendekatan yang lebih kolaboratif dan empatik, yang menjadi elemen penting dalam mendorong reformasi Polri agar lebih responsif, transparan, dan berkeadilan bagi seluruh warga. Menurut dia, reformasi Polri membutuhkan beragam perspektif agar kebijakan yang dihasilkan lebih menyeluruh dan efektif.

Pelibatan perempuan akan memperkaya proses pengambilan keputusan, terutama dalam aspek perlindungan HAM, transparansi, serta peningkatan kualitas layanan publik kepolisian.

“Satu anggota perempuan tentu merupakan langkah awal yang positif, namun jumlah ini masih jauh dari keseimbangan. Dari total 11 anggota Komisi Reformasi Polri, hanya satu perempuan dan 10 laki-laki, sehingga rasio gender pada komisi ini masih 10:1," kata Giwo Wiyogo yang juga Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2014-2019 itu.

Untuk memastikan perspektif perempuan benar-benar terdengar dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan, kata dia, diperlukan penambahan anggota perempuan lebih banyak lagi. Penambahan perwakilan perempuan dalam Komisi Percepatan Reformasi Polri diharapkan menjadi langkah awal menuju proses perubahan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kepentingan publik.

Kehadiran perspektif yang lebih beragam akan memperkuat kualitas analisis, memperluas jangkauan rekomendasi, serta memastikan bahwa reformasi yang dijalankan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara lebih adil dan menyeluruh.

“Saya berharap langkah ini tidak berhenti pada penambahan satu nama saja, tetapi menjadi gerbang menuju partisipasi perempuan yang lebih luas pada berbagai tingkatan, baik dalam proses pengambilan keputusan maupun peran strategis di berbagai lembaga," ucap Giwo Wiyogo.

Tags:    

Similar News