Inovasi ala Wagyu Jepang, Fikri Faqih puji kreativitas peternak muda di Tegal

By :  Widodo
Update: 2025-12-31 06:20 GMT
Elshinta Peduli

Tegal – Sektor pertanian, peternakan, dan kuliner adalah bidang fundamental yang tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi apa pun sehingga menjamin keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi X DPR RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M., saat melakukan kunjungan masa reses Desember 2025 di Muji Jaya Farm, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.

Fikri menyoroti keberhasilan Muji, seorang peternak muda inspiratif yang mampu mengelola sekitar 2.000 ekor kambing di atas lahan seluas 1.700 meter persegi guna menyokong kebutuhan kuliner sate khas Tegal yang legendaris.

Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menegaskan bahwa pilihan Muji untuk terjun ke dunia peternakan merupakan langkah strategis di tengah era disrupsi ekonomi saat ini.

“Saya kira ini pilihan yang sangat tepat karena di era disrupsi seperti sekarang ini, sektor pertanian, peternakan, dan kuliner adalah sesuatu yang tidak bisa digantikan, sehingga usaha ini akan berkelanjutan,” kata pria yang akrab disapa Fikri ini dalam keterangannya, Rabu (31/12/2025).

Legislator dari daerah pemilihan IX Jawa Tengah (Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes) ini juga menambahkan bahwa model peternakan yang dibangun dengan semangat kolaborasi ini patut diduplikasi di daerah lain untuk memperkuat ekonomi kerakyatan tanpa harus saling mematikan antar-pelaku usaha.

"Keahlian Muji dalam mengolah seluruh aspek peternakan, mulai dari pakan hingga pemanfaatan limbah kotoran dan urin menjadi sesuatu yang bernilai guna, adalah kunci utama di balik kemasyhuran sate Tegal yang empuk," kata Fikri disela sela kunjungannya.

Elshinta Peduli

Fikri pun mengajak generasi muda lainnya untuk tidak ragu berkreasi di sektor peternakan dengan sentuhan inovasi dan manajemen yang modern. "Ini demi menciptakan lapangan kerja yang mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat luas," imbuh Fikri.

Kisah sukses Muji sendiri tergolong unik karena ia mengawali kariernya bukan dari latar belakang pertanian, melainkan lulusan teknik mesin yang berani berpindah haluan mengikuti passion dan peluang pasar.

Keputusannya didasari oleh tingginya permintaan daging kambing di Tegal yang mencapai 500 hingga 1.000 ekor setiap harinya, sementara pasokan lokal masih sangat terbatas dan belum mencukupi kebutuhan seluruh warung sate di wilayah tersebut.

“Awalnya karena melihat peluang di Tegal, pecinta kuliner sate di sini sangat banyak dan sate Tegal itu beda dari yang lain, dari situ saya berpikir kenapa tidak berinisiatif untuk ternak kambing saja,” ungkap Muji.

Ia menjelaskan bahwa rahasia keempukan daging kambingnya terletak pada pengolahan pakan yang mengadopsi teknik peternakan sapi Wagyu yang ia pelajari langsung saat berada di Jepang.

"Teknik Wagyu ini kita terapkan sehingga kualitas daging domba yang dihasilkan memiliki tekstur premium yang menyerupai daging sapi kelas dunia," tutur Muji. (*)

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News