Jelang pendaftaran MoRA The Air Fund dibuka, Kemenag sosialisasi di UIN KHAS Jember

Update: 2025-10-13 08:51 GMT

 Sosialisasi program MoRA The Air Fund di UIN Jember dilaksanakan jelang pendaftaran, 13 Oktober 2025, Sabtu (11/10/2025)

Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal, Kementerian Agama mensosialisasikan program Riset Indonesia Bangkit atau dikenal MoRA The Air Fund kepada para dosen UIN Kyai Haji Achmad Siddiq Jember.

Dikutip dari keterangan tertulis, dijelaskan sosialisasi program MoRA The Air Fund di UIN Jember dilaksanakan jelang pendaftaran, 13 Oktober 2025, dan mulai apply pendaftaran melalui aplikasi eRISPRO Kementerian Keuangan, 23 Oktober 2025 mendatang.

Kepala Puspenma Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Ruchman Basori mengajak para Dosen UIN KHAS Jember mengambil kesempatan mendapatkan pendanaan riset kolaboratif ini. “Program MoRA The Air Fund nominal pendanaannya lima kali lipat daripada pendanaan riset yang selama ini dikembangkan oleh PTKIN dan Kementerian Agama, ayo manfaatkanlah,” katanya, di sela-sela kegiatan, Jumat (10/10/2025).

Sejak tahun 2024, LPDP memberikan amanah Rp50 miliar per tahun kepada Kemenag sebagai anggaran bantuan riset. Anggaran ini dimanfaatkan para dosen yang diberi nama Riset Indonesia Bangkit MoRA The Air Fund. Anggaran yang sama juga telah dialokasikan untuk 2026.

Lebih lanjut lagi, dijelaskan mengatakan nilai anggaran yang dialokasikan Rp2 miliar untuk bidang sains dan teknologi. Sementara bidang sosial humaniora, ekonomi dan lingkungan, dan bidang kebijakan agama dan keagamaan masing-masing maksimal senilai Rp500 juta.

Di hadapan para dosen UIN Jember, Ruchman memaparkan tema-tema bidang sainstek dengan pendaan maksimal Rp2 miliar di antaranya berkaitan dengan hilirisasi sains dalam bidang pengembangan teknologi, kedokteran dan kesehatan; pertanian dan ketahanan pangan; kemaritiman; transportasi; keragaman hayati; kebencanaan; pertahanan dan keamanan; dan jaringan, data dan keamanan informasi.

Tema lainnya yang tak kalah penting adalah berkaitan dengan saintifikasi jamu dan herbal, teknologi produksi pigmen alami, etnomedisin (daun, akar, umbi, batang, buah), pengembangan teknologi biosimilar, biosintesis, dan biorefinery untuk produksi bahan obat; penguatan agroindustri berbahan baku sumber daya lokal; pemanfaatan kearifan lokal dalam proses pemuliaan bibit tanaman, ternak dan ikan; dan pengembangan teknologi big data.

MoRA The Air Fund adalah satu d iantara program yang ditangani Puspenma. Selain itu, Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), Program Indonesia Pintar pada Pendidikan Dasar dan Menengah Keagamaan, KIP Kuliah dan pelbagai investasi Pendidikan lainnya.

“Pasca sosialisasi saya minta kepada LP2M mengkoordinasikan kepesertaan para dosen, dikelompokan berdasarkan keilmuan, booleh lintas prodi, fakultas bahkan perguruan tinggi,” kata Ruchman.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Wakil Rektor Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN KHAS Jember Khusna Amal mengatakan pendanaan riset baru dan fleksibel dari sisi pelaksanaanya yang multi years, karenanya saya minta para dosen pro aktif mengajukan proposal di tahun ini.

“Anggaran penelitian pada UIN KHAS Jember biasanya sekitar 25 juta rupiah tapi MoRA The Air Fund menganggarkan antara 500 juta hingga 2 miliar rupuah, sebuah nilai yang fantastik dan sangat cukup untuk riset-riset yang berkualitas,” kata Husna Amal.

Nara sumber lain yang memberikan materi adalah Tim Kerja Investasi Pendidikan, Kerjasama dan Riset Hendro Dwi Antoro. Sosialisasi dipandu oleh Kepala LP2M Zainal Abidin dan dihadiri oleh unsur pimpinan UIN Jember, para Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Pusat dan segenap dosen.

Penulis: Suwiryo/Ter

Similar News