Kemdiktisaintek dukung kolaborasi RSPTN guna perkuat pendidikan dokter

Update: 2025-10-06 05:00 GMT

Kongres Nasional Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) 2025 dan Pertemuan Tahunan ke-6 RSPTN, yang diselenggarakan oleh RSUI dan RSKGM UI, di Jakarta, Sabtu (4/10/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek RI

 Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi antara Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) sebagai bagian dari strategi nasional peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan layanan kesehatan, sesuai misi Diktisaintek Berdampak.

Hal ini disampaikan dalam Kongres Nasional Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) 2025 dan Pertemuan Tahunan ke-6 RSPTN, yang diselenggarakan oleh RSUI dan RSKGM UI pada Sabtu (4/10).

"Bidang kesehatan itu unik dan kaya data, sehingga harusnya kita unggul di kancah internasional. Harusnya tenaga medis dan tenaga kesehatan kita, rumah sakit pendidikan kita, dapat diisi oleh talenta-talenta terbaik negeri ini," kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Pihaknya juga mendorong pentingnya menjadikan RSPTN sebagai pusat kolaborasi lintas disiplin. RSPTN, kata dia, didorong untuk berfungsi layaknya laboratorium terbuka, tidak hanya bagi bidang kedokteran, tetapi juga bagi ilmu lain seperti teknik fisika, teknik mesin, dan bidang lainnya.

"Indonesia memiliki keunggulan komparatif dari ekuator posisi kita, jenis-jenis penyakit kita, sehingga saya menitip bapak ibu sekalian untuk terus melaju dengan riset dan inovasi, serta menjadi lokomotif bagi bidang ilmu pengetahuan-pengetahuan lain," ujarnya.

Melalui interaksi dan penelitian bersama, Mendiktisaintek berharap lahir terobosan dalam instrumentasi medis dan teknologi kesehatan yang dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk impor, pemanfaatan big data riset kesehatan, serta pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk bidang kesehatan.

Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui AstaCita, Kemdiktisaintek menargetkan RSPTN mampu bersaing di tingkat internasional dalam 3–5 tahun mendatang. Mendiktisaintek juga mengajak seluruh pemangku kepentingan universitas, tenaga medis, peneliti, industri, serta pemerintah daerah untuk bersinergi memperkuat peran RSPTN.

"RSPTN harus menjadi champion sebagai RS unggul dan mendunia. RSPTN bisa bekerja sama dengan Harvard, NUS atau perguruan tinggi dunia lainnya," ucap Mendiktisaintek Brian.

Senada dengan Brian, Ketua Asosiasi RSPTN Nasronudin juga menyoroti potensi besar rumah sakit perguruan tinggi yang selama ini belum sepenuhnya tergali. Ia menilai RSPTN adalah potensi kemajuan besar, bila dioptimalkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa.

"Melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, RSPTN memiliki peran strategis yakni pendidikan medis berbasis pelayanan, penelitian yang berakar pada praktik pelayanan, seperti robotik dan stem cell, serta fleksibilitas tinggi untuk mendukung kebijakan pemerintah dan menjawab kebutuhan masyarakat," tutur Nasronudin.

Tags:    

Similar News