Kemenekraf dorong IP lokal tembus global di forum internasional

Update: 2025-11-27 05:40 GMT

Kementerian Ekonomi Kreatif faslitasi pemilik Intellectual Property (IP) untuk berpartisipasi pada dua ajang kreatif internasional besar yakni Singapore Comic Con (SGCC) 2025 dan Asia TV Forum & Market (ATF) Singapore 2025 (ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif)

Kementerian Ekonomi Kreatif mendukung para pejuang ekraf pemilik Intellectual Property (IP) untuk berpartisipasi pada dua ajang kreatif internasional besar yakni Singapore Comic Con (SGCC) 2025 dan Asia TV Forum & Market (ATF) Singapore 2025.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menilai langkah ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan ekspor Intellectual Property (IP) kreatif Indonesia.

“Subsektor penerbitan memiliki potensi ekspor yang besar, sementara itu animasi dan film sedang tumbuh pesat secara investasi. Kami ingin memastikan para kreator kita mendapat ruang untuk menembus pasar global,” ujar Riefky dalam keterangan pers, di Jakarta, Kamis.

Total ada 16 IP komik yang akan tampil di SGCC pada 6-7 Desember 2025, dengan 6 IP mendapatkan pembiayaan fasilitasi penuh dari Kementerian Ekraf.

Sedangkan ATF 2025 yang berlangsung dari 2-6 Desember di Singapura bakal kedatangan 6 IP film dan animasi terpilih dari program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Film dan Animasi difasilitasi untuk berpartisipasi dalam mempromosikan produknya serta berjejaring secara global.

Dukungan pemerintah ini juga didorong oleh tingginya nilai ekonomi partisipasi kreator Indonesia di ajang internasional. Berdasarkan data AKSI, partisipasi kreator Indonesia di ajang Comic Con sebelumnya menghasilkan omzet Business to Consumer (B2C) sebesar 2.000–3.000 dolar AS dan potensi deal proyek hingga 5.000 dolar AS untuk komik pendek, bahkan 150.000 dolar AS untuk kontrak produksi webtoon.

“Kami harap peserta tahun ini bisa meraih kesuksesan seperti event internasional sebelumnya. Ini kesempatan emas untuk membawa karya kreatif kita semakin mendunia,” tambah Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Menurut data Bea Cukai yang diolah oleh Kementerian Ekraf, pada semester pertama 2025, subsektor penerbitan mencatat nilai ekspor sebesar 4 juta dolar AS. Sementara berdasarkan data BKPM, subsektor film, animasi, dan video mencatat nilai investasi mencapai Rp 600 miliar. Kedua subsektor ini dinilai memiliki daya tarik yang kuat untuk penetrasi internasional.

Selain itu, SGCC 2025 akan menggelar Business Forum & Networking Session yang dirancang untuk mempertemukan kreator Indonesia dengan calon mitra global di Singapura. Potensi penjualan selama dua hari SGCC diperkirakan mencapai Rp 200 juta untuk transaksi B2C dan Rp 2–3 miliar untuk peluang deal proyek.

Ketua AKSI, Sunny Gho, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah yang baginya menjadi langkah besar yang dapat mendorong terbukanya akses berjejaring dan pasar yang luas.

“Kami sangat berterima kasih sudah di-support untuk bisa ke luar, apalagi dengan momentum saat ini, di mana IP komik sedang naik di dunia internasional. Ini membuka kesempatan yang sangat baik bagi kami untuk bisa berjejaring, mendapat insight dari pegiat di luar, dan punya akses pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Dari subsektor animasi, kreator Dieky Suprayogi, yang terpilih untuk berpartisipasi dalam ATF 2025 melalui program AKTIF Animasi, menggarisbawahi manfaat yang ia dapatkan melalui program dan dukungan Kementerian Ekraf.

“Program AKTIF kemarin sangat membantu kami, bukan hanya dari sisi kreatif, tapi juga bisnis. Lalu kami juga mendapatkan peluang untuk berpartisipasi di ajang internasional. Semoga semakin banyak kreator Indonesia mendapatkan kesempatan seperti ini, dan semoga dampaknya bisa berkelanjutan,” ungkapnya.

Adapun 6 IP Komik yang difasilitasi Kementerian Ekraf pada SGCC 2025 yaitu:

1. Beyondtopia — Achmad Ezra Garnida

2. KMI — Brian Tanutama Zunaedy

3. Skylar Comics — Aswin Mara Caesar Siregar

4. Krakken Comics x RE:ON Comic — Christiawan Lie

5. AKSI — Anindita Dyah Puspita

6. The Fusionary Project — Lalitya Larasputri Ariyanto

Tiga IP Animasi Terpilih untuk ATF 2025 yaitu:

• Kamarong — Ida Bagus Aditya & Gilang Bhagaskara

• Kwartet: Watu Jiwo Series — Dieky Suprayogi

• Galeo of SeaWalkers — Andara Fembriarto

Tiga IP Film Terpilih untuk ATF 2025 yaitu:

• Komik Jagoan — Dwitya Yoga Dharmawangsa

• Pelabuhan Berkabut (Fish, Please) — Haris Yulianto; Produser: Annisa Dewi & Ivan Valentinus

• Bong (Of Womb and Tomb) — Destian Rendra; Produser: Nasir Rustiawan

Kementerian Ekraf berharap keikutsertaan kreator Indonesia pada SGCC dan ATF 2025 dapat menghasilkan lebih banyak kontrak internasional serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat kreativitas terkemuka di dunia.

Tags:    

Similar News