Kemhan tutup pembekalan awak media 2025, 42 Jurnalis dibekali

Kemhan RI tutup pembekalan awak media 2025, bekali 42 jurnalis prosedur kesiapsiagaan & keselamatan di daerah rawan. Jaga independensi & keselamatan tugas jurnalistik.

Update: 2025-12-20 16:05 GMT
Elshinta Peduli

Karawang — Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) secara resmi menutup rangkaian kegiatan Pembekalan Awak Media tentang Prosedur Kedaruratan di Daerah Rawan Tahun Anggaran 2025 melalui upacara penutupan yang digelar di Resimen Latihan dan Pertempuran (Menlatpur) Kostrad Sanggabuana, Karawang, pada Sabtu (20/12/2025).

Upacara penutupan tersebut dipimpin oleh Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi, Marsda TNI Yusran Lubis, yang bertindak selaku Inspektur Upacara. “Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, Sabtu 20 Desember 2025, pukul 09.18, latihan pembekalan kepada awak media tentang prosedur kedaruratan di daerah rawan Tahun Anggaran 2025, saya nyatakan ditutup,” ucap Irup saat memimpin upacara.

Amanat Menteri Pertahanan RI Sjafri Sjamsoieddin yang dibacakan oleh Marsda TNI Yusran Lubis menegaskan bahwa kegiatan pembekalan ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemhan dalam membangun pemahaman bersama mengenai pentingnya keselamatan, kesiapsiagaan, dan profesionalisme awak media, khususnya saat menjalankan tugas jurnalistik di wilayah rawan dan dalam situasi kedaruratan.

Media dipandang memiliki peran yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sebagai penyampai informasi, pembentuk opini publik, maupun sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas nasional.

Sementara itu, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait, mengatakan pembekalan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah, khususnya Kemhan dan TNI, terhadap awak media yang memiliki peran strategis bagi negara.

“Kemhan dan Puspen TNI memang bertujuan memberikan pembekalan ini sebagai bagian dari perhatian pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan bersama TNI, karena awak media merupakan bagian dari aset negara,” ujar Rico Usai Menghadiri Penutupan Pembekalan Awak Media.

Elshinta Peduli

Rico menekankan tujuan lain di pembekalan tersebut untuk mendorong aspek keselamatan dan kesiapsiagaan. Ia juga menegaskan bahwa independensi pers tetap menjadi prinsip utama.

“Tidak ada upaya-upaya lain selain tujuan tersebut. Walaupun memang dilatih oleh TNI, independensi wartawan tetap menjadi amanat dari Bapak Menteri Pertahanan,” tegas Rico.

Menurutnya, arahan Menhan secara jelas menempatkan independensi media sebagai hal yang tidak boleh terganggu, seiring dengan upaya meningkatkan kesiapan fisik dan psikologis jurnalis di lapangan.

“Ini untuk menjaga agar independensi wartawan tetap terjaga, sekaligus memastikan mereka memiliki kesiapan secara fisik dan psikologis saat bertugas di daerah-daerah rawan,” pungkasnya.

Selama mengikuti pembekalan sejak 14 hingga 20 Desember 2025, para peserta yang berjumlah empat puluh dua awak media termasuk salahsatu Jurnalis Radio Elshinta Awaluddin Marifatullah telah memperoleh berbagai materi yang bersifat strategis dan aplikatif, antara lain pemahaman kebijakan pertahanan negara, karakteristik daerah rawan, pola koordinasi dengan aparat terkait, prosedur kedaruratan, serta aspek keselamatan dan perlindungan diri dalam peliputan.

(Awaluddin Marifatullah)

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News