Ketua MPR tanggapi kepala daerah angkat tangan atasi dampak bencana

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menanggapi tiga kepala daerah di Provinsi Aceh yang angkat tangan mengatasi dampak bencana banjir bandang dan longsor di daerahnya.

By :  Widodo
Update: 2025-12-03 00:10 GMT

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (2/12/2025). ANTARA/Andi Firdaus.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menanggapi tiga kepala daerah di Provinsi Aceh yang angkat tangan mengatasi dampak bencana banjir bandang dan longsor di daerahnya.

Muzani menilai dampak banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatra, yaitu di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat harus dihadapi bersama-sama.

“Iya itu jadi keprihatinan juga, karena situasinya harus dihadapi secara bersama-sama,” kata Muzani menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (2/12).

Tiga kepala daerah di Aceh, yaitu Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi masing-masing menyatakan tidak sanggup menanggulangi dampak bencana banjir bandang dan longsor di daerahnya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, saat diminta tanggapannya mengenai ketidaksanggupan tiga kepala daerah itu, menjelaskan pemerintah pusat turun tangan untuk membantu daerah mengatasi dampak bencana.

"Pemerintah pusat, mau dia (pemda) masih mengatakan mampu, mau dia katakan menyerah, enggak mampu, pasti tetap akan bekerja, membantu dan itu sudah sejak hari pertama," kata Mendagri di Jakarta, Senin (1/12).

Tito menambahkan pemerintah pusat juga telah melakukan penilaian terhadap masing-masing pemda terkait kemampuan penanganan bencana.

"Kami menilai sendiri juga, mana-mana yang mampu, mana yang tidak. Yang kami anggap mampu pun kami bantu. Apalagi yang mengatakan sudah nggak mampu dan memang kami melihat wajar dia mengatakan enggak mampu, karena di daerah yang tersulit," ujar Mendagri.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam laman resmi pemantauan dampak bencana yang disiarkan secara langsung (real time) per Selasa menunjukkan jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatra mencapai 744 jiwa, dan 551 orang masih dinyatakan hilang.

Beberapa daerah di tiga provinsi Sumatra masih terisolasi jika melalui jalur darat, dan hanya dapat dijangkau melalui jalur udara ataupun laut. Di Aceh, beberapa daerah yang masih terisolasi, antara lain Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

Sementara itu, daerah-daerah yang masih terisolasi di Sumatra Utara, di antaranya Sibolga, sebagian Tapanuli Selatan, dan sebagian Tapanuli Utara.

Di Sumatra Barat, daerah-daerah yang terisolir antara lain Kecamatan Palembayan dan Tanjung Mutiara di Kabupaten Agam, dan Kecamatan Bayang di Kabupaten Pesisir Selatan, kemudian Kecamatan Malalo di Kabupaten Solok.

Similar News