KKP dan IPB berangkatkan 560 surveyor ke Kampung Nelayan Merah Putih
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan IPB University mulai Rabu 10 Desember 2025, secara bertahap, memberangkatkan 560 surveyor untuk melakukan survei pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di berbagai wilayah Indonesia.
Survei ini menjadi langkah awal dalam memastikan kesiapan lokasi sekaligus meletakkan fondasi pemberdayaan masyarakat pesisir yang berbasis data dan kebutuhan riil di lapangan.
Staf Ahli Menteri KKP Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Trian Yunanda, sebagaimana informasi yang diperoleh dari IPB di Bogor, Jawa Barat, Rabu, menyebutkan sebanyak 279 lokasi akan disurvei untuk memastikan kesiapan lahan sekaligus sebagai bagian penting dari rekayasa sosial pada tahap awal pembangunan.
Para surveyor bertugas memverifikasi data usulan dari pemerintah daerah, berdialog dengan masyarakat, mengidentifikasi potensi usaha, serta menyusun model bisnis lokal.
Ia menargetkan desa nelayan akan dipetakan dalam klaster bisnis dari desa hub hingga penyangga. Data tersebut menjadi dasar penguatan pendampingan, pemberdayaan, dan rantai pasok perikanan nasional yang terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih.
"Kalau kami sudah tahu berapa ikan yang ada di cold storage, kami bisa siapkan off taker-nya. Ini akan menciptakan stabilitas harga ikan dan menjaga mutu melalui sistem rantai dingin," katanya.
Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, Prof Iskandar Z Siregar menekankan pentingnya data sebagai baseline pembangunan.
"Perencanaan berbasis data yang kuat menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Survei ini akan menjadi dasar objektif untuk menentukan model pendampingan, pemberdayaan, dan bisnis ke depan," ujarnya.
Ia juga menilai sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu penggerak utama menuju Indonesia sebagai negara maju.
Menurut dia, konsep ekonomi biru harus terus diperkuat sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, Ketua Tim Penyelenggara Penyiapan Pelaksanaan Pembangunan Program KNMP Dr Handian Purwawangsa menyebutkan bahwa 560 surveyor tersebut merupakan hasil seleksi terbaik dari total 4.274 pendaftar yang berasal dari 72 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang berminat menjadi surveyor.
Seluruh surveyor telah menjalani pelatihan intensif selama dua hari sebagai bekal sebelum diterjunkan ke lapangan. Keberangkatan dilakukan secara bertahap mulai 10 Desember 2025.
"Dengan sinergi dan dedikasi tinggi, kami berkomitmen menyukseskan survei ini sebagai landasan data perumusan kebijakan KNMP ke depan," kata Dr Handian yang juga Direktur Departemen Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University.