Komunitas seni rambut dan pijat Jambi galang dana bencana Sumatera
Puluhan pekerja pangkas rambut dan pijat kretek Jambi menggalang dana bencana Sumatera melalui kegiatan aksi sosial bayar seikhlasnya, kegiatan terbuka untuk umum itu digelar di halaman parkir taman Banjuran Budayo, Kota Jambi.
Puluhan komunitas seni rambut Jambi dan pijat 'kretek' gelar aksi sosial bencana Sumatera melalui kegiatan pangkas bayar seikhlasnya di Kota Jambi, Minggu (21/12/2025). ANTARA/Agus Suprayitno.
Puluhan pekerja pangkas rambut dan pijat kretek Jambi menggalang dana bencana Sumatera melalui kegiatan aksi sosial bayar seikhlasnya, kegiatan terbuka untuk umum itu digelar di halaman parkir taman Banjuran Budayo, Kota Jambi.
"Aksi ini sudah direncanakan satu pekan, hasil kegiatan akan kita sumbangkan semuanya untuk warga yang tertimpa musibah bencana Sumatera, " kata Ketua Komunitas Seni Rambut Provinsi Jambi, Deni Yanto di lokasi, Minggu.
Menurut dia, gerakan sosial ini di ikuti sekitar 70 orang pekerja pangkas, yang datang dari berbagai penjuru wilayah di Jambi, bahkan ada yang sengaja datang dari Sumatera Selatan meramaikan aksi sosial ini.
Kegiatan pangkas bayar seikhlasnya sesuai rencana di lalukan selama satu hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Dana yang terkumpul akan diserahkan ke lembaga sosial insan madani, selanjutnya di serahkan kepada masyarakat korban bencana.
"Dana yang terkumpul akan di konversikan dalam bentuk barang, Jumat (26/12) akan diserahkan ke Sumatera Barat. Selain kegiatan pangkas, ada juga komunitas pijat 'kretek' yang ambil bagian dalam aksi ini," tambahnya.
Peserta pangkas rambut dari Bayung Lencir, Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan, Muhammad Ali, merasa terpanggil mengikuti aksis sosial penggalangan dana yang di pelopori oleh pekerja pangkas rambut Jambi.
"Saya terpanggil ikut aksi ini dapat kabar dari teman, kami berdua datang, bawa alat sendiri. Kami sengaja hari ini tutup pangkas di sana, khusus ikut kegiatan di sini," ungkap Ali.
Warga Kota Jambi, Nur Ifat Ramadhan sebagai peserta pangkas mengaku sengaja ikut meramaikan aksi penggalangan dana.
Meskipun uang yang dikeluarkan tidak seberapa, namun ia mengaku bahagia bisa membantu korban bencana Sumatera.
"Rambut saya baru di pangkas sepakan lalu, tapi saya rela di pangkas lagi demi mengikuti aksi sosial, walau nilainya tidak seberapa tapi saya puas bisa membantu keluarga kita yang tertimpa bencana," ungkap Nur Ifat.


