Kota Magelang jadi rujukan praktik lapangan peserta latsar Satpol PP Jawa Tengah

Sebanyak 40 orang peserta praktik lapangan Pelatihan Dasar Satpol PP Provinsi Jawa Tengah berkunjung ke Pemerintah Kota Magelang. Mereka diterima langsung oleh Wali Kota Magelang Damar Prasetyono di ruang sidang lantai 2 Kantor Pemkot Magelang, Selasa (23/9/2025).

Update: 2025-09-25 08:10 GMT

Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.

Sebanyak 40 orang peserta praktik lapangan Pelatihan Dasar Satpol PP Provinsi Jawa Tengah berkunjung ke Pemerintah Kota Magelang. Mereka diterima langsung oleh Wali Kota Magelang Damar Prasetyono di ruang sidang lantai 2 Kantor Pemkot Magelang, Selasa (23/9/2025).

Kunjungan tersebut merupakan sarana pembelajaran langsung terkait praktik penegakan peraturan daerah, penyelenggaraan ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat.

Kota Magelang dipilih sebagai lokasi karena dinilai mampu menerapkan pola penegakan perda yang profesional, proporsional, dan humanis.

Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menegaskan Satpol PP harus mengedepankan profesionalitas, integritas, empati, dan kolaborasi dalam setiap pelaksanaan tugas.

“Satpol PP bukan hanya penegak aturan, tetapi juga wajah pemerintah daerah di ruang publik. Karena itu, setiap langkah Satpol PP harus menunjukkan wajah pemerintah yang ramah, humanis, dan melindungi masyarakat,” ujarnya.

Ia menyampaikan apresiasi kepada BPSDM Provinsi Jawa Tengah yang telah menjadikan Kota Magelang sebagai tempat rujukan berbagi ilmu dan pengalaman. Menurutnya, penegakan perda di wilayahnya dilakukan dengan prinsip pembinaan lebih dahulu, penindakan sebagai langkah terakhir.

“Penataan PKL, pengendalian reklame, maupun pengawasan jam operasional usaha dilakukan melalui dialog, sosialisasi, dan koordinasi lintas instansi,” tambahnya.

Selain sebagai penegak perda, Satpol PP juga menjadi garda terdepan pelayanan publik. Petugas hadir dalam penanganan bencana bersama damkar, BPBD, dan linmas, serta menjaga keamanan dan kenyamanan dalam setiap penyelenggaraan acara besar.

“Apalagi banyak pelaku usaha kecil adalah perempuan, lansia, bahkan anak-anak yang membantu orang tuanya. Mereka harus diperlakukan dengan penuh martabat, tanpa diskriminasi, dan tanpa kekerasan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional BPSDM Provinsi Jawa Tengah, Anon Priyantoro, menyebut kegiatan ini diikuti 40 peserta dari berbagai daerah, antara lain Bontang (Kaltim), Malaka (NTT), Banjar (Jabar), dan Banjarbaru (Kalsel).

“Pengalaman di Kota Magelang diharapkan dapat memperkaya wawasan peserta, sehingga nantinya mereka bisa menjadi aparat Satpol PP yang profesional, humanis, dan membanggakan,” ujar Anon seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Kamis (25/9). 

Tags:    

Similar News