KSOP Batam proyeksikan kenaikan 8 persen penumpang saat Nataru
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memproyeksikan jumlah penumpang angkutan laut pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan meningkat sekitar 8 persen.
Beberapa speedboat yang sedang sandar di Terminal Ferry Telaga Punggur Batam, Kepri. (ANTARA/Amandine Nadja).
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memproyeksikan jumlah penumpang angkutan laut pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan meningkat sekitar 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Kantor KSOP Khusus Batam M. Takwim Masuku mengatakan, Batam merupakan salah satu kawasan dengan aktivitas transportasi laut yang sangat tinggi, sehingga kesiapan armada, kelancaran mobilitas masyarakat, serta aspek keselamatan pelayaran menjadi perhatian utama.
“KSOP Khusus Batam memprediksi adanya kenaikan sekitar 8 persen jumlah penumpang pada penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini. Karena itu, kesiapan kapal, keselamatan pelayaran, dan antisipasi cuaca ekstrem menjadi fokus utama,” ujar Takwim dalam keterangan resmi yang diterima di Batam, Sabtu.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kantor KSOP Khusus Batam.
Ia pun menyampaikan, penguatan koordinasi dilakukan untuk memastikan layanan transportasi laut berjalan aman, tertib, dan lancar.
“Selama periode Nataru, KSOP Khusus Batam menyiapkan Posko Angkutan Laut Nataru 2025/2026 yang akan beroperasi mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026,” kata dia.
Posko tersebut ditempatkan di sejumlah titik, katanya, seperti di Terminal Penumpang Bintang 99, Terminal Penyeberangan Harbour Bay, Terminal Penyeberangan Batam Center, Terminal Penyeberangan Ferry dan Ro-Ro Telaga Punggur, serta Terminal Penyeberangan Ferry Sekupang.
Selain itu, KSOP Khusus Batam juga telah melakukan pemeriksaan kelaiklautan kapal atau ramp check terhadap 177 unit kapal yang beroperasi.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 83 unit kapal diperiksa di Batam, 29 unit kapal menjalani pemeriksaan tambahan di luar Batam, serta 65 kapal berbendera asing turut diperiksa,” kata Takwim.
KSOP Khusus Batam juga menyiapkan berbagai skenario mitigasi risiko, mulai dari antisipasi cuaca ekstrem, penumpukan penumpang, gangguan sistem, hingga kondisi darurat seperti kebakaran di pelabuhan.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Batam turut diperkuat melalui sistem peringatan dini agar keputusan operasional dapat diambil secara cepat dan tepat selama masa angkutan Nataru.


