Legislator pastikan tidak ada Pertalite tercampur air di Jawa Timur

Update: 2025-11-19 15:30 GMT

SPBU 6474303 Jalan Jendral Sudirman km 3 Sampit ditutup usai insiden BBM tercampur air. Saat ini Pertamina sedang melakukan investigasi atas kejadian itu. ANTARA/HO-Pertamina

Anggota Komisi VI DPR RI Khilmi meminta masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi, termasuk isu Pertalite yang dikabarkan tercampur air di beberapa SPBU di Jawa Timur.

Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI dan Direktur Utama Pertamina beserta jajaran, Rabu (19/11).

Khilmi menjelaskan, aparat penegak hukum (APH) telah menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan Pertalite tercampur air di daerah pemilihannya. Namun, hasil pengecekan di lapangan tidak menemukan adanya campuran air sebagaimana diberitakan.

“Semua APH menyelidiki dan mendatangi SPBU yang disebut terjadi campuran air. Setelah diteliti, tidak ada Pertalite yang tercampur air,” ujar Khilmi, legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Timur X, seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Supriyarto Rudatin.

Ia menekankan pentingnya menunggu hasil pemeriksaan resmi sebelum menyimpulkan suatu masalah. Menurutnya, informasi di media sosial sebaiknya tidak dijadikan acuan sebelum dilakukan penyelidikan.

“Setelah diselidiki ternyata tidak ada masalah. Seharusnya kita tidak mempermasalahkan hal seperti ini,” katanya.

Khilmi menyebut isu Pertalite tercampur air hanya muncul di dua kabupaten di Jawa Timur. Jika benar ada persoalan serius, kata dia, semestinya gejala serupa muncul di berbagai wilayah Indonesia.

“Kalau BBM Pertamina jelek, maka di seluruh Indonesia kendaraan akan rusak. Ini kan tidak terjadi,” ucapnya.

Lebih jauh, Khilmi meminta publik memahami beratnya tugas Pertamina dalam mendistribusikan BBM ke seluruh wilayah, termasuk menjalankan program BBM Satu Harga. Ia menilai penugasan tersebut tidak mudah karena kondisi geografis Indonesia yang luas.

“Kalau Pertamina hanya diberi tugas menjual BBM di Jakarta, Semarang, atau Surabaya, pasti lebih mudah,” ujarnya.

Tags:    

Similar News