Liga Muslim Dunia gelar kompetisi Al-Qur’an internasional pertama untuk tunanetra di Jakarta

Liga Muslim Dunia (MWL) untuk pertama kalinya menyelenggarakan Kompetisi Internasional Hafalan Al-Qur’an Albasira untuk Tunanetra, yang digelar di Jakarta dan diikuti peserta dari berbagai negara.

By :  Widodo
Update: 2025-12-08 16:00 GMT

Kompetisi ini dirancang untuk memberikan ruang prestasi bagi para penghafal Al-Qur’an tunanetra. (foto: ist)

Jakarta - Liga Muslim Dunia (MWL) untuk pertama kalinya menyelenggarakan Kompetisi Internasional Hafalan Al-Qur’an Albasira untuk Tunanetra, yang digelar di Jakarta dan diikuti peserta dari berbagai negara.

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal MWL sekaligus Ketua Organisasi Ulama Muslim, Syekh Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa; Ketua MPR RI Ahmad Muzani; serta Menteri Agama RI Dr. Nasaruddin Umar.

Kompetisi ini dirancang untuk memberikan ruang prestasi bagi para penghafal Al-Qur’an tunanetra sekaligus menegaskan kontribusi mereka dalam kegiatan keagamaan internasional.

Selain mendorong penguasaan hafalan dan peningkatan kualitas tilawah, ajang ini juga menjadi bentuk penguatan kepercayaan diri dan partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam kegiatan berskala global.

Dirjen Urusan Al-Iqr’ Muslim World League, Khalid bin Hasan Abdul Kafi, menegaskan MWL menjadikan pelayanan terhadap Al-Qur’an sebagai inti misinya di seluruh dunia.

"Acara MHQ bagi disabilitas netra ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka, menonjolkan peran aktif mereka, menginvestasikan kemampuan mental mereka dalam menguasai Kitabullah Ta'ala, dan menghormati para jenius di antara mereka dalam menghafal Al-Qur'an," tutur dia.

Khalid mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas kemitraan strategis dalam penyelenggaraan ajang internasional ini. "Kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Republik Indonesia dan Kementerian Agama di dalamnya," ucap dia.

Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Abu Rokhmad, menekankan penyelenggaraan MHQ Internasional pada 3 Desember bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, sehingga memiliki makna khusus.

"Inisiatif ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi global untuk memperluas ruang partisipasi inklusif bagi penyandang disabilitas netra dalam pengembangan keilmuan Al-Qur’an di tingkat dunia, sekaligus meneguhkan kontribusi Indonesia dalam memajukan syiar Islam yang rahmatan lil ‘alamin," kata dia.

Terdapat lima kategori yang dipertandingkan:

Hafalan 30 juz beserta Matan Al-Jazariyyah

Hafalan 30 juz (kategori putra)

Hafalan 30 juz (kategori putri)

Hafalan 20 juz

Hafalan 10 juz

Para peserta terbaik dari berbagai kelompok usia menerima penghargaan atas kemampuan luar biasa mereka dalam hafalan, pembacaan Al-Qur’an, dan tajwid.

Sebagai bentuk dukungan terhadap aksesibilitas, MWL juga membagikan 300 mushaf Braille elektronik generasi terbaru kepada para peserta dan lembaga terkait. Teknologi ini diharapkan dapat memperluas akses tunanetra terhadap pembelajaran Al-Qur’an di seluruh dunia. (Dd)

Similar News