Menteri Haji dan Umrah tambah kloter haji untuk NTB di 2026

Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf pastikan Provinsi Nusa Tenggara Barat dapatkan tambahan dua kloter, sebanyak 4.000 orang di tahun 2026.

By :  Widodo
Update: 2025-10-12 12:44 GMT

Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf saat berkunjung dan menghadiri perayaan 90 tahun Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Anjani, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (12/10/2025). ANTARA/Pemprov NTB.

Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf memastikan Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapatkan tambahan dua kloter dari jumlah calon haji sebanyak 4.000 orang di tahun 2026, sehingga mengurangi masa antrean menjadi berkisar 26 tahun.

"NTB akan mendapatkan tambahan dua kloter dari jumlah calon haji sebanyak 4.000 orang," kata Irfan didampingi Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat berkunjung dan menghadiri perayaan 90 tahun Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Anjani, Lombok Timur, melalui keterangan resmi, Minggu.

Ia mengatakan sebagai kementerian baru, pihaknya banyak belajar dari kekeliruan pada masa lampau untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, lebih baik lagi.

"Pelayanan kesehatan bagi calon jamaah kita dinilai pemerintah Arab Saudi masih kurang bagus. Begitu juga dengan kuota haji untuk daerah yang belum sesuai dengan Undang-Undang Haji dan lain lain," terangnya.

Selain NTB dan daerah lain, pihaknya memastikan seluruh infrastruktur haji di kantor-kantor urusan haji se-Indonesia dalam kondisi baik. Pihaknya telah menyampaikan pula ke DPR RI, agar kuota haji daerah didasarkan pada masa tunggu antrean.

Sementara itu memperingati HUT Madrasah NWDI, ia mengingatkan kedua pendiri NU KH Hasyim Asyari dan NW KH Zainudin Abdul Majid sama-sama belajar di Makkah. Memiliki sanad keilmuan yang sama dan pemikiran yang sama sehingga tak perlu dipertentangkan.

"Saya juga berpesan pada pengelola pondok, agar keturunan langsung dapat terus berkhidmat sehingga tetap mandiri menjalankannya. Termasuk dalam kurikulum pendidikan," katanya.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan, KH Hasyim Asyari dengan revolusi jihad-nya maka KH Zainudin Abdul Majid dengan revolusi pendidikannya menjadikan keduanya Pahlawan Nasional.

"Ikhtiar dan perjuangan revolusioner 90 tahun kemarin, telah terlihat dari ribuan sekolah NW di seluruh nusantara," tuturnya.

Menurutnya ini menjadi pengakuan, masyarakat mendapatkan manfaat dari kiprah NW selama ini. Dirinya berharap kontribusi dalam pengembangan umat, merambah pada aspek ekonomi dan lainnya.

Tags:    

Similar News