Pakar Doni Koesoema: Dunia pendidikan bukan tempat kriminalisasi

Update: 2025-10-17 00:44 GMT

Doni Koesoema, pakar pendidikan karakter

Pakar Pendidikan Karakter Doni Koesoema menegaskan persoalan tuntut menuntut maupun kriminalisasi bukan tempatnya dalam dunia pendidikan. Proses pendidikan melibatkan banyak orang maupun individu dengan karakter yang berbeda-beda. Semua pihak perlu melihat sebuah peristiwa secara utuh, serta jangan melihat hanya dari satu pihak.

“Saya rasa keputusan untuk membuat damai seperti ini memberikan angin segar. Ini dunia pendidikan dan nggak perlulah ada rasa saling gontok-gontokan,” katanya saat diwawancarai dalam Elshinta News and Talk edisi pagi, Kamis (16/10/2025).

Hal tersebut disampaikan Doni Koesoema dalam menanggapi perdamaian antara Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Lebak, Provinsi Banten, dengan salah seorang siswanya yang kedapatan merokok di jam sekolah, dan berujung dilakukannya dugaan penamparan.

“Pendidikan merupakan proses yang panjang. Anak-anak masih dididik dengan (waktu) panjang,” katanya kepada News Anchor Bhery Hamzah.

Doni Koesoema menilai Kepala Sekolah SMA N 1 Cimarga yaitu Dini Pithria mempunyai pengalaman yang lama sebagai kepala sekolah. Kalau dinonaktifkan secara sepihak karena informasi yang tidak jelas, itu merupakan intervensi kekuasaan terhadap kinerja professional guru.

“Ini tidak boleh terjadi di Indonesia. Kalau seperti itu nanti gampang sekali Kepala Daerah menonaktifkan setiap Kepala Sekolah yang mungkin bertentangan kebijakannya. Jadi harus dilakukan secara jernih,” tambahnya.

Doni berharap anak-anak diajarkan bagaimana solidaritas yang benar, yaitu bagaimana memperjuangkan nilai-nilai yang dianggap baik. Ini terkait dengan para siswa lainnya di sekolah tersebut yang melakukan mogok sekolah menyusul kasus ini merebak.

“Mereka (siswa) harus belajar bagaimana mengklarifikasi melihat peristiwanya,” tegas Doni.

Para guru, kata Doni juga harus bisa menjelaskan dan melatih anak-anak agar tidak selalu ikut arus sebelum melakukan verifikasi terhadap sebuah peristiwa atau kejadiannya. Selain itu para siswa harus diajari berpikir benar, kritis serta memahami nilai-nilai apa yang akan diperjuangkan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah mengimbau kepada sekolah-sekolah yang ada di provinsi tersebut agar membuat aturan-aturan dengan melibatkan para siswa.

“Ajak mereka, sehingga begitu ada yang melanggar itu buatan mereka. Jadi jangan sampai kita membuat aturan secara langsung (direction) saja,” ujar Dimyati Natakusumah dalam wawancara bersama News Anchor Bhery Hamzah, dalam Elshinta News and Talk edisi pagi, di jam berbeda, Kamis (16/10/2025).

Wagub juga menfasilitasi perdamaian yang terjadi antara Kepsek SMAN 1 Cimarga dan juga siswa yang kedapatan merokok tersebut. Kepsek sempat dinonaktifkan saat peristiwa ini merebak dan viral. Sementara itu, para siswa lain yang sempat mogok belajar sudah kembali normal bersekolah.

Penulis: M. Muslichun/Ter

Similar News