Pemkab Bogor optimistis proyek infrastruktur tetap selesai tepat waktu

Update: 2025-11-21 02:00 GMT

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. ANTARA/M Fikri Setiawan

Pemerintah Kabupaten Bogor tetap optimistis sebagian besar proyek infrastruktur dapat rampung sebelum akhir tahun meski pasokan material konstruksi terganggu akibat penghentian aktivitas tambang oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor Suryanto Putra di Cibinong, Kamis, mengatakan kebijakan penertiban tambang di sejumlah titik di Bogor membuat suplai material seperti pasir, hingga batu belah menjadi terbatas sehingga mempengaruhi ritme pekerjaan di lapangan.

Ia menuturkan beberapa proyek besar, termasuk akses Bojonggede–Kemang (Bomang), turut merasakan dampak kelangkaan material. Namun, pemerintah daerah belum melihat kondisi tersebut sebagai indikasi pekerjaan tidak akan selesai sesuai kontrak.

“Kontraknya masih berjalan dan kami berharap penyedia jasa tetap bisa mendapatkan material alternatif,” katanya.

Menurut Suryanto, penertiban aktivitas tambang oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dilakukan untuk pemeriksaan izin, penataan lingkungan, dan penanganan pertambangan ilegal. Namun kebijakan itu menimbulkan efek lanjutan berupa berkurangnya suplai material yang sebelumnya banyak dipasok dari kawasan sekitar Kabupaten Bogor.

Tekanan suplai tersebut membuat sebagian penyedia jasa mencari material dari luar daerah, yang berdampak pada meningkatnya biaya angkut dan distribusi material lambat.

“Situasi ini mulai menyerupai bencana industri karena suplai lokal berhenti mendadak,” ujarnya.

Meski demikian, Suryanto menegaskan Pemkab Bogor belum mengambil kebijakan addendum tanpa denda maupun perpanjangan kontrak khusus. Pemerintah masih menilai setiap proyek secara cermat karena sebagian pekerjaan menunjukkan progres positif.

“Belum bisa mengeluarkan kebijakan relaksasi karena masih banyak yang bisa menyelesaikan pekerjaannya,” tuturnya.

Optimisme Pemkab Bogor juga diperkuat laporan internal yang mencatat lebih dari 50 pekerjaan telah selesai dan mengajukan Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara dari total sekitar 153 pekerjaan yang dikerjakan tahun ini. Ia meyakini jumlah itu akan bertambah dalam beberapa pekan mendatang.

Suryanto menyatakan beberapa proyek prioritas menunjukkan perkembangan signifikan dan diyakini dapat rampung sebelum tutup anggaran. Untuk proyek yang menghadapi hambatan material, pendampingan teknis terus dilakukan demi menjaga ketepatan waktu penyelesaian.

Pemkab Bogor memastikan pengawasan lapangan diperketat agar kualitas, progres, dan realisasi pekerjaan tetap terjaga di tengah situasi pasokan material yang menantang.

“Kami berharap dalam waktu yang tersisa seluruh pekerjaan dapat diselesaikan sebaik mungkin,” ujar Suryanto.

Tags:    

Similar News