Polda NTT tanam jagung di 1.111 ha dukung lumbung pangan nasional

Update: 2025-10-09 23:24 GMT

Penanaman jagung secara simbolis oleh Kapolda NTT berama jajaran dan sejumlah Forkompimda NTT. ANTARA/Ho-Humas Polda NTT

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) menanam jagung serentak di atas lahan seluas 1.111,05 hektare di 22 kabupaten/kota, sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional tahun 2025.

Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko yang memimpin kegiatan yang dipusatkan di Desa Manulai I Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, Kamis (9/10) menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata keterlibatan Polri dalam menjaga kemandirian pangan daerah.

“Kami ingin memastikan bahwa Polri benar-benar hadir dan bekerja bersama masyarakat untuk memperkuat kemandirian pangan. Penanaman jagung ini adalah langkah nyata menuju kesejahteraan bersama,” katanya.

Untuk yang dilakukan oleh Kapolda NTT dan sejumlah Forkompimda, pihaknya melaksanakan penanaman simbolis di lahan seluas 10 hektare milik kelompok tani di Desa Manulai I. Kegiatan penanaman itu diikuti Poktan Lontar, Bougenvil, Pinga Sina, Moris Diak, Manekat, Karunia dan Talena Lain.

Berdasarkan data Satgas Pangan Polda NTT, dari total 1.111,05 hektare lahan yang digarap di sejumlah kabupaten di NTT, luas area terbesar berada di Kabupaten Belu dengan luas lahan mencapai, 210 hektare. Kemudian di Timor Tengah Selatan seluas 180 hektare, Sumba Timur 150 hektare, dan Kupang 120 hektare.

Kabupaten lain seperti Flores Timur, Ngada, Rote Ndao, dan Alor juga turut berpartisipasi dengan luas lahan antara 30 hingga 80 hektare.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra mengatakan program tersebut diharapkan dapat menghasilkan ribuan ton jagung yang akan memperkuat cadangan pangan, mendukung industri pakan ternak, dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat di wilayah timur Indonesia.

“Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam menyejahterakan masyarakat. Ketahanan pangan menjadi salah satu pilar penting menuju stabilitas nasional,” ujar dia.

Kegiatan ini juga melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perhutani, Inhutani, Bulog, serta berbagai pemangku kepentingan lain sebagai bentuk sinergi lintas sektor.

Henry menegaskan bahwa program penanaman jagung serentak akan terus dilanjutkan secara berkelanjutan di seluruh wilayah provinsi, dengan harapan menjadikan NTT semakin kokoh sebagai lumbung jagung nasional dari kawasan Timur Indonesia.

Tags:    

Similar News