RS Bhayangkara terima 62 kantong jenazah korban Al Khoziny

Update: 2025-10-07 10:20 GMT

Jenazah korban Ponpes Al Khoziny yang dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk diidentifikasi. ANTARA/Willi Irawan

Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya telah menerima total 62 kantong jenazah korban ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, hingga Selasa siang.

“Insya Allah hari ini DNA sudah ada yang jadi, nanti kami rekonsiliasi jam 15.00 WIB. Mudah-mudahan cepat, dan setelah maghrib bisa kami sampaikan hasilnya ke rekan-rekan,” kata Kepala Biddokkes Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) Kombes Pol Khusnan Marzuki.

Ia menjelaskan sebagian hasil identifikasi DNA telah dikirim dari Laboratorium DNA di Jakarta ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses pencocokan lebih lanjut. Dengan metode DNA, kata dia, jenazah yang sebelumnya tidak dapat diidentifikasi melalui metode primer seperti sidik jari dan panoramik gigi, maupun metode sekunder seperti properti korban, kini dapat teridentifikasi.

"Begitu lab DNA sudah keluar semua, berarti sudah fix, tidak ada keraguan lagi," ujarnya.

Khusnan menambahkan seluruh jenazah yang memerlukan identifikasi DNA dikirim ke Jakarta, dengan waktu proses bervariasi antara tiga hari hingga dua minggu tergantung tingkat kesulitan.

"Ada yang cepat, ada yang tidak, tergantung tingkat kesulitan. Kayak kemarin di Kapal Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, itu ada yang sampai dua minggu karena tingkat kesulitannya. Tapi ini Alhamdulillah tiga hari langsung jadi," ujarnya.

Dari total 62 kantong jenazah yang diterima, tujuh diantaranya berisi potongan tubuh (body part), sementara sisanya merupakan jenazah utuh yang masih dalam proses pencocokan identitas.

Tags:    

Similar News