Seskab: Pemerintah pasang dua jembatan bailey di Bireuen, Aceh

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan pemerintah telah memasang dua jembatan bailey (jembatan darurat portabel) di Sungai Teupin Mane, Bireuen, Aceh, yang dilakukan oleh TNI AD dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

By :  Widodo
Update: 2025-12-06 13:10 GMT

Pemerintah melakukan melakukan pemasangan dua jembatan bailey (jembatan darurat portabel) di Sungai Teupin Mane, Bireuen, Aceh, yang dilakukan oleh TNI AD dan Kementerian Pembangunan Umum (PU). (ANTARA/HO/Instagram @sekretariat.kabinet).

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan pemerintah telah memasang dua jembatan bailey (jembatan darurat portabel) di Sungai Teupin Mane, Bireuen, Aceh, yang dilakukan oleh TNI AD dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Teddy mengatakan jalur ini merupakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Medan-Banda Aceh serta kabupaten/kota di Aceh.

"Jembatan bailey seberat sekitar 50 ton ini adalah jembatan sementara yang juga dapat berfungsi sebagai jembatan permanen dalam kondisi darurat," jelas Teddy melalui unggahan Instagram Sekretariat Kabinet dikutip pada Sabtu.

Ia menyebut bahwa sejak awal, TNI AD bersama Kementerian PU bekerja secepat mungkin untuk memulihkan akses jalan utama di wilayah terdampak.

Proses pemasangan dilakukan secara gotong royong bersama masyarakat setempat dan berlangsung 24 jam tanpa henti setiap harinya guna mengejar waktu penyelesaian.

Lebih lanjut, Sungai Teupin Mane yang awalnya memiliki luas 100 meter, sejak bencana banjir menjadi lebih lebar, yakni 180 meter.

"Dengan pembangunan jembatan bailey ini, akses darat diharapkan segera dapat difungsikan 2-3 hari ke depan sehingga jalur distribusi logistik darat dapat secepat mungkin terhubung," kata Teddy.

Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo terus mempercepat pemulihan infrastruktur konektivitas pasca bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera.

Dia menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah adalah membuka seluruh akses darat, meskipun kondisi di lapangan saat ini masih sangat menantang.

Kementerian PU terus melakukan percepatan pemulihan infrastruktur konektivitas pasca bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Penanganan darurat dilaksanakan selama 24 jam agar seluruh konektivitas utama di tiga provinsi tersebut dapat segera kembali tembus guna mendukung distribusi logistik dan mobilitas masyarakat, khususnya pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Berdasarkan hasil identifikasi Balai Teknis Kementerian PU hingga 2 Desember 2025, total terdapat 253 titik longsor dan 86 titik banjir yang mengakibatkan kerusakan pada jalan nasional.

Di Provinsi Aceh, terdapat 46 titik longsor dan 34 titik banjir yang berdampak pada 35 ruas jalan nasional serta 14 jembatan putus.

Similar News