BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 900 ribu hingga satu juta orang.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 900 ribu hingga satu juta orang.
"Jumlah tenaga kerja yang terserap saya kira sekarang sudah hampir 900 ribu sampai 1 juta lewat program MBG," kata Dadan saat menjadi panelis dalam forum 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan jumlah pekerja itu meliputi antara lain tenaga kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan pemasok (supplier) bahan makanan Makan Bergizi Gratis.
Per hari ini, ujar Dadan melanjutkan, program MBG telah berhasil mengoperasikan sebanyak 11.918 SPPG di 38 provinsi.
"BGN sudah berhasil mengoperasikan 11.918 SPPG di 38 provinsi di 509 kabupaten/kota," ucapnya.
Dari belasan ribu SPPG itu, menurut Dadan, tenaga kerja di SPPG saja tercatat telah mencapai 450 ribu orang.
"Dari segi tenaga kerja saja, sekarang sudah tercatat ada 450 ribu orang yang terlibat langsung di SPPG dan kemudian satu SPPG membutuhkan minimal 15 supplier, mulai dari beras, susu, ikan, ayam dan lain-lain," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Dadan menekankan hal tersebut telah menunjukkan bahwa program Makan Bergizi Gratis merupakan program dengan potensi ekonomi yang besar.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto saat berbicara di hadapan 400 lebih CEO global dalam sesi puncak Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10) malam, menyebut per 15 Oktober 2025 jumlah penerima manfaat Makan Bergizi Gratis mencapai 35,4 juta jiwa, yang jumlahnya hampir 7 kali dari populasi Singapura.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menambahkan jumlah dapur yang memproduksi makanan untuk MBG per hari ini telah mencapai 11.900 dapur.
Presiden Prabowo, dalam sesi yang sama, juga menceritakan alasannya mengapa menjadikan MBG sebagai program prioritas pemerintahannya. Prabowo menyebut banyak negara, salah satunya India, telah memulai program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah sejak lama.
India, yang menurut Presiden, pendapatan per kapitanya lebih rendah dari Indonesia, tetapi telah lebih dulu memberikan makan siang gratis untuk anak-anak sekolah.
"Brazil juga menjalankan program makan siang gratis ini. Jadi, ketika saya maju untuk (merancang program MBG, red.) ini, saya kira itu tahun 2023, dan saat itu ada 77 negara yang telah menjalankan program makan siang gratis, dan saya mengatakan Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79. Kami pun mulai merancang itu dan menjadikannya salah satu janji kampanye, dan kami merancang itu," kata Presiden Prabowo.