Cerita petani dapat bantuan irigasi dari Ahmad Luthfi, mudah peroleh air, panen melimpah

Program pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, membawa dampak nyata bagi petani. Salah satunya, kemudahan air untuk mengairi sawah, dan meningkatnya hasil panen di berbagai daerah.

Update: 2025-11-11 16:10 GMT

Program pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, membawa dampak nyata bagi petani. Salah satunya, kemudahan air untuk mengairi sawah, dan meningkatnya hasil panen di berbagai daerah.

Petani di Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, misalnya, setelah mendapat bantuan pembangunan irigasi tersier tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air irigasi di area pertanian miliknya. Kemudahan air tersebut membuat petani mampu meningkatkan kuantitas masa tanan dan kualitas hasil panen.

Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Krandon, Eko Supriyadi mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan pembangunan irigasi, aliran air hanya mampu mengairi seluas sekitar 20 hektare saja. Namun, setelah ada jaringan irigasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kini ada lebih dari 40 hektare.

“Ini sangat bagus dan sangat berguna bagi petani. Bahkan air yang mengalir dari jaringan irigasi itu juga dapat mengairi sawah sampai ke desa tetangga,” katanya, Selasa (11/11/2025).

Hingga saat ini, sedikitnya 60 orang petani di desanya dapat memanfaatkan air dari saluran irigasi tersebut, untuk mengairi sawahnya. Sehingga, cerita petani kesulitan mendapatkan air, tidak ada lagi.

“Petani di sini sangat senang dan merasa diperhatikan oleh pemerintah,” lanjutnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Selasa (11/11).

Petani Desa Krandon, Rustayin mengungkapkan, bantuan saluran irigasi tersebut membuat warga mudah mendapatkan air, dan hasil panen melimpah. Dari masa tanam hanya dua kali, kini bisa dilakukan tiga kali dalam setahun. Selain itu, hasil panen yang mulanya hanya 6 ton per hektare, bertambah menjadi 7 ton lebih.

“Saya sangat senang sekali. Dulunya tanam itu hanya dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dan hasil panennya bisa mencapai 7 ton lebih per hektare, dibanding dulu hanya 6 ton,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares menyampaikan, sesuai program Gubernur Ahmad Luthfi, Jawa Tengah menjadi daerah penumpu pangan nasional. Karenanya, perlu dilakukan sejumlah program, untuk mendorong terwujudnya hal tersebut.

“Salah satunya adalah program bantuan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi. Di tahun 2025 kami sudah menyelesaikan bantuan jaringan irigasi di sembilan kabupaten. Dan nanti di perubahan ditambah lagi untuk 22 kabupaten/ kota. Dari total bantuan jaringan irigasi tersier tersebut, ada sebanyak 180 kelompok tani yang bisa mendapatkan manfaatnya,” ujarnya.

Selain jaringan irigasi, Fransisco menambahkan, bantuan juga diberikan dalam bentuk irigasi perpompaan. Saat ini sebanyak 15 kelompok tani sudah menerima bantuan tersebut. Ada juga program petani zilenial untuk proses regenerasi petani, sekaligus inovasi di dunia pertanian modern.

“Jadi, ini yang memang Pak Gubernur bantu, supaya bagaimana ketersediaan bisa maksimal untuk lahan,” terangnya.

Pihaknya juga memastikan, hasil panen di Jawa Tengah sudah mencapai 11.360.000 ton gabah kering.

“Secara angka, sebetulnya target kita, padi kita sudah melampaui dari target,” tandasnya.

Similar News