Evaluasi SPPG, Pemkab Boyolali fokuskan kualitas MBG pada 2026

Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Boyolali Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Selasa (30/12/2025) di Graha Amarta Universitas Boyolali (UBY).

Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Kabupaten Boyolali Rifani Arliana Utami mengatakan, kegiatan itu dihadiri 350 peserta, terdiri Kepala SPPG atau Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), akuntan dan ahli gizi.

“Kedepannya, harapannya semua SPPG itu memberikan pelayanan terbaik, jadi evaluasi yang ada hari ini harapannya dari semua mulai dari stakeholder dan SPPG mendukung penuh agar program semakin baik.” kata Rifani seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Selasa (30/12). 

Wakil Bupati Boyolali, sekaligus Ketua Satgas SPPG Kabupaten Boyolali, Dwi Fajar mengatakan, telah menerima bermacam-macam keluhan selama pelaksanaan program MBG ini. Di Boyolali sudah ada 76 dapur MBG yang beroperasi dari 146 dapur yang disetujui oleh BGN.

Pihaknya berpesan kepada para stakeholder terkait, baik Kepala SPPG, akuntan, ahli gizi maupun kepala dapur MBG agar berkerja sesuai dengan SOP dari BGN. Dwi Fajar menekankan agar peserta tak takut tekanan dari oknum-oknum nakal yang mengatasnamakan pejabat.

Para peserta juga di minta segera melapor ke Satgas SPPG atau langsung ke Kejaksaan Negeri, jika ada dapur MBG yang menyediakan menu yang tidak sesuai dengan SOP maupun yang me-mark up harga terlalu tinggi.

“Saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama, mari kita sukseskan makan bergizi gratis di Kabupaten Boyolali. Kejadian atau kesalahan di tahun 2025 supaya di tahun 2026 tidak terulang, dan di tahun 2026 baik dari prosesnya, dapurnya kemudian dari menu yang beredar di masyarakat harus bisa lebih baik lagi.” kata Wabub.