IHSG ditutup menguat seiring ekspektasi pemangkasan The Fed berlanjut
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed akan berlanjut pada 2025.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed akan berlanjut pada 2025.
IHSG ditutup menguat 23,91 atau 0,30 persen ke posisi 8.126,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,16 poin atau 0,02 persen ke posisi 802,45.
“Ekspektasi berlanjutnya penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini, seiring dengan inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih sesuai perkiraan, menjadi faktor positif,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Ratna mengatakan ekspektasi tersebut mendorong kenaikan harga emas mencapai level tertinggi baru, sehingga kembali mendorong penguatan saham-saham terkait komoditas tersebut.
Selain itu, sentimen positif juga berasal dari penguatan nilai tukar (kurs) rupiah, seiring dengan pelemahan indeks dolar AS akibat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan potensi government shutdown di AS.
Dari dalam negeri, selama pekan ini, pelaku pasar menantikan sejumlah rilis data ekonomi domestik, diantaranya data inflasi dan PMI Manufaktur periode September 2025, serta data neraca perdagangan Agustus 2025.
Dari AS, pelaku pasar menantikan rilis data ketenagakerjaan AS, yang akan menjadi kunci arah kebijakan The Fed setelah pemangkasan suku bunga ke depan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang menguat sebesar 4,52 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor infrastruktur yang naik masing-masing sebesar 2,86 persen dan 1,18 persen.
Sedangkan empat sektor melemah yaitu sektor teknologi turun paling dalam turun sebesar 2,56 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor industri yang masing-masing turun sebesar 0,23 persen dan 0,17 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu OILS, KOKA, MLPL, LPPS, dan PSDN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TCID, STRK, IDEA, MGLV, dan PGJO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.663.041 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 50,45 miliar lembar saham senilai Rp24,06 triliun. Sebanyak 392 saham naik, 289 saham menurun, dan 117 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 310,99 poin atau 0,69 persen ke 45.044,00, indeks Hang Seng menguat 494,68 poin atau 1,89 persen ke 26.622,88, indeks Shanghai menguat 34,43 poin atau 0,90 persen ke 3.862,53, dan indeks Strait Times menguat 6,36,27 poin atau 0,15 persen ke 4.272,34.