IHSG ditutup menguat seiring ekspektasi The Fed "cut rate" di Desember
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan Desember 2025.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan Desember 2025.
IHSG ditutup menguat 80,24 poin atau 0,94 persen ke posisi 8.602,13 Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,61 poin atau 0,89 persen ke posisi 864,77.
“Meningkatnya ekspektasi akan pemangkasan suku bunga The Fed di Desember 2025 menjadi salah satu katalis positif bagi pergerakan IHSG,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tertunda dirilis akibat government shutdown beberapa waktu lalu. Data ekonomi AS terutama data tenaga kerja dan inflasi, dinantikan oleh pelaku pasar untuk mencari indikasi langkah kebijakan moneter The Fed pada pertemuan 9-10 Desember 2025.
Dari kawasan Asia, Presiden Taiwan Lai Ching-te menyatakan Taiwan akan mengumumkan anggaran pertahanan tambahan senilai 1,25 triliun dolar Taiwan (40 miliar dolar AS) karena China mempercepat persiapan militer di dekat pulau tersebut. Hal ini diperkirakan berpotensi meningkatkan ketegangan politik di kawasan Asia, setelah adanya sengketa diplomatik antara China dan Jepang mengenai Taiwan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi yang naik sebesar 2,11 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 1,79 persen dan 1,38 persen.
Sedangkan tiga sektor melemah yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam sebesar 0,41 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor industri yang masing-masing turun 0,28 persen dan 0,02 persen
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JAWA, DNAR, UNTD, CASA dan MINA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SMDM, DEPO, KUAS, WEHA dan SWID.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.701.161 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 53,99 miliar lembar saham senilai Rp26,73 triliun. Sebanyak 293 saham naik, 365 saham menurun, dan 149 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 922,48 poin atau 1,90 persen ke 49.582,00, indeks Shanghai melemah 5,84 poin atau 0,15 persen ke 3.864,18, indeks Hang Seng menguat 33,53 poin atau 0,13 persen ke posisi 25,928,08, dan indeks Straits Times menguat 15,93 poin atau 0,36 persen ke posisi 4,501,56.