IHSG ditutup menguat seiring harapan pemangkasan The Fed pekan depan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring meningkatnya harapan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada pekan depan.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring meningkatnya harapan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada pekan depan.
IHSG ditutup menguat 28,41 poin atau 0,33 persen ke posisi 8.640,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,56 poin atau 0,54 persen ke posisi 853,74.
“Bursa regional Asia cenderung bergerak beragam di tengah data pekerjaan baru Amerika Serikat (AS) yang lemah, memberikan harapan The Fed dapat memangkas suku bunga acuannya pekan depan,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus alias Nico dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, pasar tenaga kerja AS melemah dari sebelumnya 47.000 menjadi minus 32.000, sehingga memperkuat harapan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya dalam pertemuan 9-10 Desember 2025 pada pekan depan.
Di sisi lain, pelaku pasar menantikan informasi terbaru dari Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan dan pertemuan Politbiro China pada Desember 2025, untuk panduan mengenai arah kebijakan dan target pertumbuhan untuk tahun depan.
Para ekonom memperkirakan China akan mempertahankan target pertumbuhan sekitar 5 persen year on year (yoy) untuk tahun 2026, dengan langkah-langkah stimulus fiskal kemungkinan akan mencerminkan tahun 2025 dalam skala dan komposisi.
Dari dalam negeri, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam laporan terbarunya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5 persen (yoy) tahun 2025 dan 2026, sedangkan tumbuh 5,1 persen (yoy) pada 2027.
OECD mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia berada dalam posisi stabil, didukung konsumsi domestik yang kuat serta kinerja ekspor yang tetap solid. Dan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih ditopang oleh daya beli masyarakat yang resilien.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor industri yang naik sebesar 4,55 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 1,79 persen dan 1,33 persen.
Sedangkan tiga sektor melemah yaitu sektor barang baku turun paling dalam sebesar 0,73 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer yang turun masing-masing sebesar 0,43 persen dan 0,23 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IPOL, NATO, TRUE, TRON dan BSBK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SOTS, MBTO, MPOW, CBTN dan PBSA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.790.429 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 51,31 miliar lembar saham senilai Rp21,18 triliun. Sebanyak 358 saham naik, 302 saham menurun, dan 140 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 1.186,82 poin atau 2,38 persen ke 51.051,50, indeks Shanghai menguat 2,21 atau 0,06 persen ke 3.875,79, indeks Hang Seng menguat 175,17 poin atau 0,68 persen ke posisi 25.935,90, dan indeks Straits Times melemah 16,70 poin atau 0,37 persen ke posisi 4,537829.