Kementerian Kelautan dan Perikanan perkuat komitmen kerjasama kawasan regional

Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) resmi digelar di kawasan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Update: 2025-12-10 15:10 GMT

Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) resmi digelar di kawasan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

SOM-20 mempertemukan pejabat tinggi dari enam negara anggota CTI-CFF —Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste—untuk membahas capaian program, menyepakati rencana kerja tahun 2026, dan menetapkan arah pelaksanaan program CTI CFF ke depan.

Pertemuan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Regional CTI-CFF bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku National Coordinating Committee (NCC).

Rangkaian SOM ke-20 berlangsung pada 10–11 Desember 2025, setelah didahului oleh Pertemuan Pendahuluan Pejabat Senior (Pre-SOM) pada 8–9 Desember 2025.

Dalam Pre-SOM, para pejabat dan kelompok kerja teknis membahas keterlibatan mitra CTI CFF, laporan teknis, serta penguatan tata kelola guna memastikan kualitas rekomendasi yang dibawa ke SOM-20.

Laporan hasil diskusi teknis yang berlangsung sepanjang tahun di negara-negara anggota CTI CFF juga turut memperkaya proses pembahasan, sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi lebih inklusif dan berbasis data.

SOM-20 menjadi forum bagi pejabat senior untuk meninjau kemajuan berbagai kelompok kerja, termasuk Seascape, Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM), Marine Protected Area (MPA), Climate Change Adaptation (CCA), dan Threatened Species Working Group.

Selain itu, pertemuan juga membahas sejumlah inisiatif lintas sektor seperti Forum Kepemimpinan Perempuan (Women Leaders Forum), Kemitraan Universitas (University Partnership), Forum Bisnis Regional (Regional Business Forum), serta kelompok kerja tata kelola seperti Kelompok Kerja Tata Kelola meliputi FRWG, MEWG, dan IRC.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP selaku Chair CSO CFI-CFF, Koswara, menegaskan pentingnya konsistensi dan sinergi antarnegara.

“SOM-20 mencerminkan komitmen berkelanjutan negara-negara anggota untuk memperkuat kerja sama berbasis ilmiah guna mewujudkan perikanan berkelanjutan, ekosistem laut yang tangguh, ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di kawasan Segitiga Karang” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP selaku Chair CSO CFI-CFF, Koswara, Rabu (10/12).

Senada dengan itu, Wakil Ketua CSO Malaysia, Datuk Dr. Ching Thoo a/l Kim, juga menekankan pentingnya sinergi regional.

“Diskusi pada SOM-20 menunjukkan nilai penting dari kepemimpinan regional yang terkoordinasi. Dengan berbagi praktik baik dan wawasan teknis, kita dapat memastikan pengelolaan sumber daya Segitiga Terumbu Karang secara berkelanjutan untuk generasi sekarang dan mendatang” kata Wakil Ketua CSO Malaysia, Datuk Dr. Ching Thoo a/l Kim.

SOM-20 menghasilkan sejumlah tujuh keputusan penting. Pertama, pertemuan menyetujui Laporan Chair SOM-20 yang merangkum berbagai capaian bersama dan prioritas negara-negara anggota. Kedua, enam negara anggota menyampaikan Laporan Tahun 2025, yang kemudian diakui sebagai bagian dari kemajuan kolektif kawasan.

Ketiga, negara-negara anggota menyetujui laporan dan rekomendasi dari Kelompok Kerja Tata Kelola—MEWG, FRWG, dan IRC—yang semakin memperkuat transparansi, pengelolaan keuangan, dan akuntabilitas dalam proses CTI-CFF.

Keempat, negara-negara juga menyetujui rencana kerja dan anggaran 2026 dari Kelompok Kerja Teknis, yang akan mendukung aksi bersama di tingkat regional, termasuk dalam pengelolaan bentang alam (seascapes), perikanan berbasis ekosistem, kawasan konservasi laut, adaptasi perubahan iklim, dan perlindungan spesies terancam.

Kelima, pertemuan menerima Laporan Direktur Eksekutif Sekretariat Regional CTI-CFF yang memuat capaian tahun berjalan serta prioritas untuk tahun mendatang.

Keenam, pertemuan juga memberikan apresiasi kepada para Mitra CTI CFF atas kontribusinya memperkuat kolaborasi lintas sektor di kawasan Segitiga Karang.

Terakhir, negara-negara anggota menyetujui keputusan yang tertuang dalam Chair’ Summary SOM-20 yang memuat arahan kebijakan dan rekomendasi sebagai acuan implementasi program regional pada tahun 2026.

Ketua Delegasi Indonesia sekaligus Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Hendra Yusran Siry, menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan kawasan Segitiga Karang:

“Indonesia memastikan bahwa setiap keputusan yang dihasilkan pada SOM-20 selaras dengan upaya peningkatan kesehatan ekosistem laut dan penguatan pengelolaan perikanan di tingkat nasional maupun regional. Melalui kerja sama yang solid antarnegara anggota, kita dapat mempercepat pencapaian target konservasi sekaligus memastikan keberlanjutan sumber daya bagi masyarakat pesisir,” kata Hendra Yusran Siry seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Rabu (10/12). 

 

Direktur Eksekutif Sekretariat Regional CTI-CFF, Dr. Frank Griffin, menyampaikan apresiasinya atas proses konsultatif dan konstruktif dalam Pre-SOM maupun SOM-20:

“Pre-SOM dan SOM-20 menjadi ruang penting untuk meninjau kemajuan dan menyelaraskan prioritas. Dalam pertemuan dimaksud, negara anggota berkontribusi aktif dalam agenda tata kelola, teknis, dan lintas sektor, serta menyepakati rencana kerja yang menjadi landasan kuat untuk implementasi tahun mendatang.” kata Dr. Frank Griffin,

Sekretariat Regional CTI-CFF bersama KKP menegaskan komitmennya mendukung negara anggota dalam mengimplementasikan hasil keputusan SOM-20.

Upaya bersama ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan berkelanjutan dan ketahanan kawasan, serta memastikan pengelolaan sumber daya laut Segitiga Karang yang berkelanjutan untuk generasi saat ini dan masa depan.

Tags:    

Similar News