Layanan fulfillment jadi solusi atasi tingginya pertumbuhan aktifitas logistik
Kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan semakin meningkat.
Elshinta/ Irza Farel
Kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan semakin meningkat. Sementara, tantangan keberlanjutan semakin nyata seiring tingginya aktivitas belanja online yang memicu pertumbuhan bertambahnya logistik. Kondisi tersebut sangat berdampak pada meningkatnya tingkat karbon transportasi serta penggunaan kemasan sekali pakai.
Tren belanja online di Indonesia terus menunjukan pertumbuhan signifikan. Menurut laporan Center of Economic and Law Studies (CELIOS), transaksi sektor e-commerce atau online di Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp 471 triliun pada tahun 2025. Pertumbuhan pesat ini menunjukan besarnya peluang bisnis digital di Indonesia.
Dalam hal ini sejumlah perusahaan di dunia sudah lebih dulu mengurangi strategi logistik hijau, mulai dari penggunaan kemasan daur ulang. Salah satu contoh penerapan di Indonesia dari Flexofast, perusahaan penyedia jasa fulfillment dengan gudang utama seluas 14.000 meter persegi.
Tidak hanya mengandalkan fasilitas modern, perusahaan tersebut juga telah memperoleh sejumlah sertifikasi resmi yang menegaskan komitmen perusahaan dalam memberikan layanan terbaik.
Fasilitas Flexofast telah melalui proses audit dan sudah memperoleh BPOM Approved Facility. Hal ini memastikan penyimpanan serta distribusi produk dilakukan sesuai protokol keamanan, mulai dari pengaturan suhu, tata cara penyimpanan, hingga alur perpindahan barang.
Dengan berbagai sertifikasi dan standar yang dimiliki, hal itu membuktikan sebagai mitra logistik yang mengutamakan kualitas. Tidak hanya itu, perusahaan juga terus membangun hubungan jangka panjang bersama mitra melalui peningkatan layanan.
(Irza Farel)