Legislator desak Pemda DIY antisipasi kenaikan harga sembako jelang Nataru

Menjelang libur hari raya Natal dan Tahun Baru sejumlah harga bahan pokok di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai alami kenaikan. Pemerintah daerah harus memperkuat langkah antisipatif untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.

Update: 2025-12-04 12:10 GMT

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Menjelang libur hari raya Natal dan Tahun Baru sejumlah harga bahan pokok di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai alami kenaikan. Pemerintah daerah harus memperkuat langkah antisipatif untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.

Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari mengatakan bahwa Pemerintah Daerah bersama seluruh pemangku kepentingan harus terus memastikan kesiapan menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), terutama terkait stabilitas pasokan pangan, kelancaran distribusi, dan pengendalian harga di pasar. Komisi B melakukan pemantauan intensif di sejumlah titik untuk memastikan masyarakat dapat menyambut libur akhir tahun dengan aman dan nyaman.

"Dalam beberapa hari terakhir, tercatat kenaikan harga sejumlah bahan pokok, terutama beras, cabai, dan telur. Komisi B meminta Dinas Perdagangan dan instansi terkait untuk segera mengambil langkah stabilisasi, termasuk operasi pasar dan koordinasi distribusi agar harga-harga kembali terkendali," ungkap Andriana Wulandari di DPRD DIY Kamis (4/12/2025).

Menurutnya, periode libur akhir tahun kerap disertai kenaikan permintaan dan potensi gejolak harga, sehingga upaya stabilisasi perlu dilakukan lebih awal melalui serangkaian pasar murah dan operasi pasar yang terkoordinasi dengan baik di seluruh wilayah DIY.

“Menjelang Natal dan Tahun Baru ini kami mengimbau untuk disiapkan berbagai langkah antisipatif. Kami mendorong pemerintah melaksanakan pasar murah dan operasi pasar untuk menekan inflasi menjelang liburan ini,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (4/12). 

Ia menjelaskan bahwa arahan tersebut telah menjadi pembahasan dalam Rakordal dan langsung ditindaklanjuti oleh dinas-dinas terkait. Pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar disebut telah berjalan di sejumlah titik, dan langkah ini menjadi strategi utama pemerintah DIY bersama kabupaten/kota untuk mencegah inflasi musiman yang biasa muncul pada masa liburan panjang.

“Pasar murah dan operasi pasar sudah dimulai lewat sinergi DIY dan kabupaten/kota. Harga boleh naik sedikit, tetapi jangan terlalu ekstrem. Pedagang tetap harus mendapat keuntungan, tapi jangan sampai memanfaatkan liburan untuk menaikkan harga terlalu tinggi,” tegasnya.

Ketua Komisi B juga menyoroti pentingnya pengawasan di lapangan agar praktik merugikan yang sering muncul saat musim liburan dapat dicegah. Ia menekankan bahwa fenomena seperti lonjakan tarif parkir atau kenaikan harga makanan harus ditangani sejak awal agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

“Pokoknya hari ini kami dorong operasi pasar dan pasar murah agar situasi tetap terkendali,” katanya.

Pihaknya sempat menerima keluhan langsung dari para pedagang terkait kondisi pasokan komoditas tertentu yang terdampak situasi alam dan iklim. Ia menilai persoalan ini perlu direspons cepat agar tidak mempengaruhi stabilitas harga di pasar. Komisi B juga berencana memanggil mitra terkait untuk mencari solusi agar pasokan dan distribusi tetap berjalan lancar di tengah dinamika permintaan yang meningkat menjelang akhir tahun.

“Kemarin kami bertemu para pedagang dan banyak yang menyampaikan bahwa pasokan sejumlah komoditas terganggu akibat cuaca yang tidak menentu dan beberapa kasus gagal panen. Ini harus segera dicari solusinya bersama mitra terkait,” jelasnya.

Meski begitu, ia memastikan bahwa ketersediaan kebutuhan pokok di DIY masih dalam kondisi aman berdasarkan hasil koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Komisi B menilai stok yang ada sudah mencukupi bahkan melebihi kebutuhan hingga akhir tahun.

“Hasil Rakordal menunjukkan stok kebutuhan pangan di kabupaten/kota sangat cukup hingga akhir tahun, bahkan lebih,” ungkapnya.

Andriana berharap rangkaian langkah stabilisasi harga ini dapat berjalan optimal sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari pasar murah dan operasi pasar, serta menjalani libur Nataru dengan tenang tanpa terbebani lonjakan harga kebutuhan pokok.

Sementara itu, kepada para pelaku UMKM kuliner dan pengelola parkir, Ketua Komisi B juga menghimbau agar tidak menaikkan harga makanan maupun tarif parkir secara tidak wajar selama periode liburan. DIY dikenal sebagai daerah yang ramah dan berkeadilan bagi wisatawan maupun warga, sehingga menjaga stabilitas harga merupakan bentuk tanggung jawab bersama dalam menciptakan iklim ekonomi yang sehat.

Ia mengingatkan masyarakat agar tidak berlebihan dalam pola konsumsi selama libur Nataru. Di sejumlah wilayah di Indonesia, sebagian saudara kita saat ini tengah menghadapi bencana. Karena itu, momentum liburan hendaknya diisi dengan sikap empati, solidaritas, dan kepedulian sosial. Masyarakat dihimbau untuk lebih peduli dan berbagi, baik melalui donasi, dukungan moral, maupun aksi gotong royong lainnya.

Tags:    

Similar News