Menkeu periksa penyebab keterlambatan penyaluran BLT

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pihaknya tengah memeriksa penyebab keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tambahan yang hingga kini belum seluruhnya diterima masyarakat.

Update: 2025-10-22 07:50 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pihaknya tengah memeriksa penyebab keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tambahan yang hingga kini belum seluruhnya diterima masyarakat.

"Sedang diperiksa masalahnya, katanya masih perlu persiapan logistiknya," kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa.

Menurutnya, penyaluran untuk masyarakat dengan kategori desil 1 dan 2 biasanya menjadi prioritas, sehingga pencairannya akan lebih cepat dibanding kelompok lain. Sementara BLT untuk penerima di luar kategori itu dipastikan akan segera disalurkan dalam waktu dekat.

Untuk mempercepat distribusi, Purbaya bakal berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia yang menjadi salah satu penyalur bantuan.

"Sementara yang PT Pos (Pos Indonesia), harusnya saya perintahkan ke ajudan saya untuk diskusi dengan PT Pos tentang mempercepat penyalurannya. Saya pikir sih minggu ini udah keluar juga," jelasnya.

Diketahui, pemerintah menambah jumlah penerima BLT menjadi dua kali lipat, yakni 35,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk periode Oktober-Desember 2025. Bantuan senilai Rp900 ribu per keluarga ini diberikan sekaligus pada bulan Oktober.

Purbaya mengatakan anggaran untuk program BLT tambahan sebesar Rp34 triliun berasal dari pos anggaran tambahan yang dialihkan dari dana tidak terserap.

“Ada beberapa anggaran yang enggak terserap sehingga saya bisa alihkan. Nah, dari situ kan saya alihkan Rp34 triliun dari sana kan," terang Menkeu.

Bantuan yang semula direncanakan hanya untuk dua bulan diperpanjang menjadi tiga bulan, sekaligus memperluas jangkauan penerima hingga mencakup desil 3 dan 4.

Bantuan tersebut menyasar masyarakat desil 1 hingga 4 berdasarkan Data Sosial Ekonomi Nasional (DSEN) dan menjadi tambahan di luar BLT reguler yang disalurkan melalui Kementerian Sosial kepada 20,88 juta KPM dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Penyaluran BLT akan dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) kepada 18,3 juta keluarga mulai pekan depan. Sementara itu, PT Pos Indonesia akan menyalurkan bantuan kepada 17,2 juta keluarga.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf sebelumnya menyampaikan bahwa sekitar 8 ribu keluarga telah menerima BLT tambahan melalui rekening Himbara.

"Sebanyak 8 ribu sudah menerima hari ini melalui rekening masing-masing. Ini akan terus berlangsung, nanti juga ada skema pencairan melalui PT Pos dan diantar langsung ke alamat penerima manfaat," ujarnya di Jakarta, Senin (20/10).

Tags:    

Similar News