Nataru, DPR RI pastikan stok dan distribusi BBM di Sumbagsel aman
Anggota Komisi XII DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan Yulian Gunhar, melakukan rapat koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga Sumbagsel di Palembag, Jumat (19/12) untuk memastikan kesiapan distribusi energi menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berjalan dengan baik.
Sumber foto: Adi Asmara/elshinta.com.
Anggota Komisi XII DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan Yulian Gunhar, melakukan rapat koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga Sumbagsel di Palembag, Jumat (19/12) untuk memastikan kesiapan distribusi energi menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berjalan dengan baik.
Kepada media usai pertemuan dengan Pertamina Patra Niaga Sumbagsel, Yulian Gunhar menyampaikan selain memastikan, pihaknya menekankan pentingnya kewaspadaan operator energi terhadap faktor eksternal yang dapat menghambat distribusi.
Dijelaskannya lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut, DPR RI ingin memastikan dan menegaskan bahwa stok BBM, LPG, dalam kondisi aman dan siap melayani kebutuhan masyarakat menjelang hari besar seperti Natal dan Tahun Baru 2026.
"Tujuan utama kami adalah memastikan masyarakat yang mudik dan merayakan Natal serta Tahun Baru dapat menikmati layanan energi tanpa kendala. Pertamina harus waspada terhadap gangguan cuaca dan memastikan subsidi BBM tepat sasaran serta tersedia di seluruh SPBU," ujar Yulian Gunhar usai rapat dengan manajemen Pertamina Patra Niaga Regional II di Palembang.
Di tempat yang sama, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Sumbagsel, Erwin Dwiyanto, memprediksi akan terjadi lonjakan konsumsi energi di wilayah Sumbagsel selama periode Satgas Nataru.
Berdasarkan data historis serta analisis pasar yang berhasil dihimpun, proyeksi kenaikan konsumsi adalah sebagai berikut:
Gasoline (Bensin): Naik 4,3% (Tambahan stok sebesar 27.262 KL).
LPG: Naik 5,6% (Tambahan stok sebesar 2.002 Metrik Ton).
Avtur: Naik 10,8% (Seiring meningkatnya mobilitas udara).
Gasoil (Solar): Diprediksi turun 6,3% karena pembatasan operasional angkutan barang non-logistik.
Selanjutnya untuk menghadapi kondisi tersebut, Pertamina Patra Niaga mengabil langkah-langkah yakni Langkah Strategis dan Armada Tambahan Guna menjamin kelancaran distribusi, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel melakukan penguatan armada dan layanan di lapangan:
1. Penambahan Armada: Menambah 43 unit mobil tangki (total menjadi 405 unit) serta menyiagakan satu kapal supply tambahan berkapasitas 9.400 KL.
2. Layanan Siaga: Menyiagakan 144 SPBU dan lembaga penyalur LPG di titik strategis sepanjang jalur mudik Sumatera Bagian Selatan.
3. Skema Darurat: Menerapkan pola Alternative Emergency, yaitu pengalihan suplai antar-terminal BBM jika terjadi kondisi kritis di satu titik distribusi akibat kendala teknis atau cuaca.
"Kami berkomitmen penuh memastikan stok di SPBU selalu tersedia. Dengan pola suplai silang antar-terminal, kami menjamin distribusi energi ke masyarakat berjalan lancar tanpa terputus," tegas Erwin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Adi Asmara.
Melalui kesiapan operasional ini, diharapkan mobilitas masyarakat di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung selama periode Nataru dapat berjalan lancar dan kondusif.


