Penyaluran BBM Satu Harga di perbatasan RI-PNG bantu masyarakat saat Nataru
Tim Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) melakukan monitoring ketersediaan energi di wilayah Jayapura, Papua, sejak Jumat (26/12) hingga Sabtu (27/12/2025).
Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.
Tim Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) melakukan monitoring ketersediaan energi di wilayah Jayapura, Papua, sejak Jumat (26/12) hingga Sabtu (27/12/2025).
Monitoring dilakukan mulai dari penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga bagi masyarakat yang berada di perbatasan Indonesia-Papua New Guenia (PNG) yang sangat membantu masyarakat di daerah tersebut.
“Kami hadir di Jayapura langsung melakukan pengecekan penyaluran BBM Satu Harga di dekat Perbatasan RI-PNG. Keberadaan BBM satu harga ini sangat membantu masyarakat yang ada di sana karena jarak dari SPBU itu ke SPBU reguler yang ada sekitar 20 kilo, sehingga masyarakat sangat terbantu untuk lebih mudah mendapatkan BBM,” kata Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, kepada awak media di Pertamina Jayapura.
Selain melihat BBM satu harga, pihaknya juga mengunjungi SPBU nelayan dan berdialog dengan para nelayan yang mengatakan mereka sangat terbantu dengan keberadaan SPBU tersebut.
“Dari pengakuan nelayan kalau mereka membeli BBM di luar harganya mahal. Seperti harga BBM Pertalite di luar SPBU nelayan harganya Rp 12.000 sampai Rp13.000, tetapi dangan adanya SPBU nelayan mereka mendapatkan harga sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah yaitu Pertalite Rp10.000 dan Solar Rp.6.800,” ujar Erika.
Setelah meninjau SPBU tersebut, Tim Posko Nasional Sektor ESDM juga melihat secara langsung pelayanan BBM di SPBU Entrop Jayapura yang merupakan SPBU terbesar dimana dalam satu hari mampu menjual BBM sekitar 40 kiloliter minyak.
“Di SPBU Entrop ini kami lihat masyarakat terlayani dengan baik, stok BBM cukup, jadi selama perayaan Natal 25 Desember lalu sampai nanti Tahun Baru 2026, masyarakat dapat BBM baik,” ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Senin (29/12).
Sementara itu, untuk stok BBM di Integratet Terminal (IT) BBM Jayapura, sangat aman karena beberapa minggu sebelumnya penyediaan BBM sudah dilakukan. Dalam IT BBM ini telah tersedia stok BBM 15 hari ke depan.
“Stok minyak yang ada untuk ukuran IT BBM ini sangat tinggi, karena untuk wilayah Indonesia Timur telah dilakukan penambahan peningkatan stok BBM dalam mengantisipasi kondisi cuaca yang kadang tidak menentu. Jadi kami menyimpulkan ketersediaan energi di Papua aman sampai Tahun Baru bahkan sampai Ramadha dan Idul Fitri,” ucapnya.
Ia berharap kepada Pertamina agar memperhatikan infrastruktur di Indonesia Timur, sehingga kapasitas tangki BBM ditingkatkan agar biaya distribusi akan menurun dan stok BBM bisa lebih banyak ditampung agar ketahanan energi kuat.
Di tempat yang sama Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina, Alimuddin Baso menyampaikan bahwa Pertamina tetap berkomitmen untuk ketersediaan BBM selama Nataru. Pertamina juga mendukung BBM untuk masyarakat maupun pihak PLN dalam mendukung penerangan di wilayah Timur Indonesia.
“Kami dari Pertamina menyuplai BBM untuk PLN sebesar 78 persen supaya bisa menerangi masyarakat. Sedangkan untuk Avtur juga selalu tersedia jika dilihat dengan pertumbuhan penerbangan yang cukup tinggi. Di masyarakat banyak yang mudik menggunakan transportasi udara di bandingkan wilayah lain ,” kata Alimuddin Baso.
Kemudian, kata dia, Pertamina juga bisa memberikan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat nelayan. Pertamina juga memberikan nilai tambahan bagi nelayan untuk melaut dengan dukungan BBM yang tersedia.


