Purbaya siapkan Rp2 triliun untuk pembiayaan ekspor industri furnitur

Update: 2025-12-23 16:00 GMT

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam sidang perdana hambatan investasi atau debottlenecking yang dilaporkan oleh pengusaha ke kanal Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Program Strategis Pemerintah (P2SP) di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (23/12/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)

Elshinta Peduli

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyiapkan anggaran senilai Rp2 triliun untuk mendukung pembiayaan ekspor bagi industri furnitur yang disalurkan melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Sekarang kami siapkan Rp2 triliun untuk perusahaan tekstil maupun furnitur. Jadi, mereka bisa datang ke LPEI, bunganya 6 persen. Itu saya janjikan ke mereka,” kata Purbaya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa.

Purbaya menjelaskan volume pembiayaan LPEI saat ini baru mencapai Rp200 miliar. Sementara pelaku usaha furnitur mengusulkan pembiayaan ditingkatkan hingga Rp16 triliun.

Untuk saat ini, Purbaya mengabulkan usulan tersebut dengan batas anggaran Rp2 triliun.

Usulan insentif pembiayaan disampaikan saat pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia menyambangi kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat (16/12).

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menjelaskan pihak pengusaha mengusulkan skema insentif hingga deregulasi untuk mendukung industri furnitur.

Kadin Indonesia mencatat peluang ekspor furnitur global bisa mencapai 300 miliar dolar AS, sedangkan porsi Indonesia saat ini baru sekitar 2,5 miliar dolar AS.

Data ini menandakan kontribusi industri furnitur Indonesia relatif kecil di tengah peluang pasar ekspor yang besar.

Elshinta Peduli

Selain pendanaan dan strategi industrialisasi, pengusaha juga menyampaikan pertimbangan diversifikasi pasar yang lebih merata, mengingat saat ini pasar ekspor furnitur Indonesia masih terpusat ke Amerika Serikat dengan porsi mencapai 60 persen.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menambahkan industrinya mengharapkan dukungan konkret dari pemerintah, misalnya penurunan bunga atau fasilitas khusus terhadap modal murah.

“Misalnya melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), kami dapat kurang lebih 6 persen. Namun, kami harap volumenya ditingkatkan,” tambah Sobur.

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News