Rupiah menguat seiring kepercayaan pasar terhadap fiskal AS melemah

Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipicu government shutdown (penutupan pemerintah) Amerika Serikat (AS) yang melemahkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas fiskal AS.

Update: 2025-10-02 13:30 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com

Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipicu government shutdown (penutupan pemerintah) Amerika Serikat (AS) yang melemahkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas fiskal AS.

“Ini memberi tekanan pada dolar AS, sehingga membuka ruang penguatan bagi mata uang Asia, termasuk rupiah,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis sore menguat sebesar 37 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.598 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.635 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut menguat ke level Rp16.612 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.680 per dolar AS.

Mengutip Sputnik, pemerintah federal AS kembali menjalani penutupan sebagian setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan mengenai pendanaan sementara sebelum batas waktu tengah malam.

Tahun fiskal 2024 telah berakhir pada 30 September, namun Kongres belum menyepakati anggaran untuk tahun mendatang.

Kebuntuan ini bermula dari ketegangan sengit antara Partai Republik dan Demokrat di Senat, di mana Partai Republik tidak memiliki suara mayoritas yang dibutuhkan.

Senat Demokrat menolak versi resolusi berkelanjutan yang disahkan DPR yang akan mendanai pemerintah federal selama tujuh minggu tambahan, hingga 21 November.

Mereka berpendapat bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) pendanaan yang digagas Partai Republik tidak cukup menjawab kekhawatiran mereka terkait kebijakan layanan kesehatan.

Sebaliknya, Partai Republik berpendapat bahwa versi resolusi berkelanjutan mereka, yang bertujuan mencegah penutupan pemerintah, merupakan proposal "bersih" yang mempertahankan tingkat pengeluaran saat ini sekaligus memberikan waktu tambahan untuk menegosiasikan rancangan undang-undang alokasi anggaran penuh untuk Tahun Anggaran 2025.

Menambahkan dari Anadolu, Wakil Presiden AS JD Vance memprediksi bahwa penutupan Pemerintah AS akan berlangsung singkat, meskipun hanya ada sedikit bukti bahwa Gedung Putih maupun Kongres dari Partai Demokrat bersedia mengalah.

Vance menyampaikan komentar itu satu jam setelah Senat dari Partai Demokrat kembali menolak proposal Partai Republik, yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, untuk mendanai pemerintah hingga akhir November.

Hanya tiga anggota Demokrat yang mendukung proposal tersebut, jauh di bawah total yang dibutuhkan untuk melewati ambang batas 60 suara penting untuk meloloskan undang-undang di majelis tersebut.

Meskipun penutupan pemerintah tak secara otomatis mengakibatkan krisis ekonomi yang parah, hal itu menciptakan gangguan besar bagi banyak aspek kehidupan Amerika.

Banyak pegawai federal akan dirumahkan, atau dipaksa bekerja tanpa bayaran, sementara yang lain akan ditempatkan pada cuti wajib hingga anggaran baru disetujui.

Presiden AS Donald Trump telah menambahkan ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan Gedung Putih menolak untuk merinci apakah PHK tersebut bersifat jangka pendek atau permanen.

Terkait apakah rupiah bisa menyentuh Rp15 ribu per dolar AS akibat sentimen ini, Taufan menilai berpotensi itu masih terbatas.

“Peluang untuk kembali ke level Rp15 ribuan dalam waktu dekat masih terbatas, kecuali terjadi pelemahan yang lebih dalam pada dolar AS seiring ketidakpastian politik di Washington yang berkepanjangan,” ungkap dia.

Tags:    

Similar News