Istana: Presiden Prabowo ingin kompetensi prajurit TNI di atas senioritas
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang juga Juru Bicara Presiden RI menjelaskan isi amanat Presiden Prabowo Subianto mengenai senioritas itu dapat dimaknai Presiden menginginkan seleksi kepemimpinan di lingkungan TNI lebih mempertimbangkan kompetensi daripada senioritas.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang juga Juru Bicara Presiden RI menjelaskan isi amanat Presiden Prabowo Subianto mengenai senioritas itu dapat dimaknai Presiden menginginkan seleksi kepemimpinan di lingkungan TNI lebih mempertimbangkan kompetensi daripada senioritas.
Menurut Pras, sapaan akrab Prasetyo, keinginan Presiden itu pun telah berjalan di lingkungan TNI terutama dalam menyeleksi jajaran pimpinan dan komandan satuan.
"Bapak Presiden memang memberikan penekanan kepada seluruh jajaran TNI untuk mengutamakan kompetensi melebihi segalanya dibandingkan dengan masalah senioritas. Saya kura sudah, sudah dijalankan dan pasti akan terus dijalankan, karena kita memang betul-betul ingin profesionalitas dalam menjalankan tugas TNI," kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas acara peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu.
Pras kemudian meminta semua pihak untuk tidak menyalahartikan maksud amanat Presiden Prabowo mengenai senioritas itu, apalagi menjadi bahan untuk membenturkan antara kelompok prajurit yang senior dan junior.
"Ini jangan juga dimaknai bahwa selalu yang senior kurang (kompetensinya, red.) daripada yang junior. Tidak begitu maknanya. Jadi, nanti jangan dibentur-benturkan antara senior dan junior," sambung Prasetyo Hadi.
Dalam kesempatan yang sama, Pras kemudian mengucapkan selamat HUT Ke-80 Tentara Nasional Indonesia.
"Hari ini kita bangga sekali. Kita semua hadir di sini dalam rangka merayakan hari ulang tahun TNI yang ke-80. Semoga TNI semakin profesional, semakin dicintai rakyat, semakin dekat dengan rakyat. TNI PRIMA, TNI Rakyat, Indonesia Maju," kata Pras.
Dalam upacara peringatan HUT Ke-80 TNI, Presiden Prabowo menyatakan prajurit-prajurit berhak mendapatkan pemimpin-pemimpin terbaik sehingga senioritas tidak harus selalu menjadi pertimbangan utama dalam seleksi kepemimpinan.
"Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air," kata Presiden Prabowo dalam amanatnya kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.