Polda Jateng terapkan paradigma `hospitality` dan `safety` dalam Operasi Lilin Candi 2025

Polda Jawa Tengah menerapkan paradigma baru dalam pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui Operasi Lilin Candi 2025. Pengamanan tidak hanya difokuskan pada pengaturan lalu lintas, tetapi juga pada pelayanan humanis guna menciptakan rasa aman, nyaman, dan damai bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Latif Usman saat membuka Latihan Pra Operasi Lilin Candi 2025 di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, Rabu pagi. Kegiatan ini diikuti personel satuan tugas Operasi Lilin serta pejabat operasional dari 35 Polres jajaran Polda Jawa Tengah.

Wakapolda menegaskan, Operasi Lilin Candi tahun ini mengedepankan strategi hospitality dan safety. Polri hadir tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang melaksanakan ibadah Natal, para pemudik, dan wisatawan.

Ia meminta seluruh personel mengedepankan sikap humanis dan ramah, serta memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas selama perayaan Natal dan Tahun Baru.

Selain itu, jajaran diminta mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas dan bencana alam, melakukan deteksi dini, memperkuat koordinasi lintas instansi, serta memastikan seluruh rangkaian ibadah dan perayaan berjalan aman, lancar, dan bebas dari aksi intoleransi.

Sementara itu, Karo Ops Polda Jawa Tengah Kombes Pol Basya Radyananda mengatakan, strategi hospitality dan safety menjadi implementasi nyata paradigma baru dalam Operasi Lilin Candi 2025. "Operasi ini tidak hanya berorientasi pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga menjaga kedamaian sosial dan keharmonisan spiritual masyarakat." katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Rabu (17/12). 

Dengan latihan pra operasi ini, Polda Jawa Tengah berharap pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di seluruh wilayah Jawa Tengah dapat berjalan aman, tertib, dan kondusif.