DPKP: Puluhan hektare lahan pertanian DIY diserang monyet ekor panjang

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat serangan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) telah merusak puluhan hektare lahan pertanian berbagai komoditas di provinsi tersebut hingga pertengahan September 2025.

Update: 2025-09-29 11:40 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat serangan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) telah merusak puluhan hektare lahan pertanian berbagai komoditas di provinsi tersebut hingga pertengahan September 2025.

Kepala DPKP DIY Syam Arjayanti di Yogyakarta, Senin, mengatakan serangan yang tersebar di Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Gunungkidul itu menyasar hampir semua komoditas mulai jagung, kacang tanah, padi, hingga ubi kayu.

"Kerugiannya lumayan juga. Itu sudah hampir merata semua kabupaten terdampak kera ekor panjang," ujar Syam.

Berdasarkan data DPKP, luas serangan mencapai 50 hektare dengan rincian delapan hektare di Bantul dan 42 hektare di Gunungkidul.

Serangan itu, lanjutnya, paling banyak merusak lahan jagung seluas 21 hektare, disusul ubi kayu 16 hektare, kacang tanah 12 hektare, dan padi satu hektare.

Syam menjelaskan kera ekor panjang sebenarnya bukan satwa yang dilindungi berdasarkan hukum di Indonesia.

Namun, ia mengakui pembunuhan terhadap primata tersebut tetap tidak diperkenankan karena mendapat sorotan dari komunitas internasional.

"Kalau dari petani (mengatakan) ya, sudah kita bunuh saja karena kan istilahnya merusak dan dirugikan," ujar dia.

Syam menilai perusakan tanaman pertanian oleh sekawanan kera ekor panjang terjadi lantaran habitat satwa tersebut banyak beralih fungsi sehingga mereka kekurangan sumber pangan.

"Sehingga mereka turun untuk merusak tanaman-tanaman yang ada," ujar dia.

Ia mengatakan DPKP DIY telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mencari langkah pengendalian yang tepat.

"Ini baiknya seperti apa? Karena kita tidak bisa membunuh itu tadi ya, sehingga perlu perbaikan habitatnya supaya sumber pangan mereka tercukupi," kata Syam.

Menurut Syam, upaya pengendalian yang dilakukan DPKP DIY hingga kini telah mencakup lebih dari 200 hektare lahan.

Ia mengatakan kera ekor panjang bisa menyerang hampir semua jenis tanaman pertanian. "Semua tanaman dia mau, kecuali cabai mungkin karena pedas". 

Tags:    

Similar News