Indonesia ajak masyarakat global kerjasama kelola mangrove melalui WMC
Pemerintah Indonesia mengajak masyarakat global bekerja bersama melalui World Mangrove Center (WMC) yang menjadi media hub kolaborasi internasional untuk berbagi, belajar, dan mengembangkan best practices dalam pengelolaan mangrove berkelanjutan.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pemerintah Indonesia mengajak masyarakat global bekerja bersama melalui World Mangrove Center (WMC) yang menjadi media hub kolaborasi internasional untuk berbagi, belajar, dan mengembangkan best practices dalam pengelolaan mangrove berkelanjutan.
Wakil Menteri Kehutanan, Rohmat Marzuki dalam keterangannya di Jakarta, Rabu menyatakan kepemimpinan Indonesia melalui WMC tidak hanya sekadar simbol, melainkan bentuk upaya nyata yang berbasis sains, teknologi dan inovasi; mengikuti kebijakan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan, dan mengedepankan pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, tambahnya saat menjadi pembicara pada COP 30 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Belem, Brazil, Selasa (11/11) juga memperkuat dukungan kolaborasi dan kerjasama internasional melalui berbagai platform baik bilateral maupun multilateral seperti UNEA, UNFCCC, CBD, South-South Collaboration, dan lain sebagainya.
"Melalui WMC, Indonesia siap untuk mengemban prakarsa dan menjadi inspirasi bagi dunia melalui upaya kolaborasi yang inklusif dalam menghadapi degradasi lingkungan dan menahan laju perubahan iklim melalui upaya konservasi dan rehabilitasi mangrove yang berkelanjutan," ujarnya dalam agenda Dialogue Session tentang World Mangrove Center: Showcasing Global Efforts on Mangrove Rehabilitation and Conservation.
Wamenhut mengatakan, luas mangrove Indonesia terbesar di dunia yang mencapai 3,44 juta hektar, ekosistem mangrove memiliki peran yang signifikan dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta memainkan peran penting bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pesisir, tidak hanya lokal regional tetapi juga berdampak secara internasional.
Semenjak Paris Agreement 2016 dan kepemimpinan Indonesia di G20 2022, Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dan melakukan upaya-upaya nyata (leading by example) melalui program rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Komitmen dan upaya nyata tersebut diwujudkan melalui target dan program peningkatan cadangan karbon sektor mangrove sebagai salah satu kontributor utama the Nationally Determined Contribution (NDC) melalui upaya pencapaian Net Sink Carbon pada sektor Forests and Other Land Uses (FOLU) pada tahun 2030.
"Oleh karena itu, Indonesia mengemban tanggung jawab yang besar dan menempatkan Indonesia sebagai global leader dalam upaya penyelamatan mangrove dunia melalui upaya rehabilitasi dan konservasi," kata Rohmat Marzuki.