Anggota DPR minta media sosial jadi alat demokrasi dan keadilan

Anggota Komisi I DPR RI, Soleh, menyampaikan seruan untuk membenahi ekosistem digital sebagai upaya menumbuhkan demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan melalui penggunaan media sosial yang sehat.

Update: 2025-12-03 08:40 GMT

Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

Anggota Komisi I DPR RI, Soleh, menyampaikan seruan untuk membenahi ekosistem digital sebagai upaya menumbuhkan demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan melalui penggunaan media sosial yang sehat.

Ia menegaskan media sosial seharusnya menjadi ruang publik yang mendorong keterbukaan, bukan alat untuk saling menjatuhkan.

"Saat ini media sosial kerap disalahgunakan melalui akun palsu, robot digital, dan buzzer yang memengaruhi persepsi publik," kata Soleh dalam diskusi Deep Intelligence Research di Rumah Perubahan, Kota Bekasi, Selasa (2/12/2024).

Ia menyoroti maraknya second account atau buzzer yang dinilai menciptakan ruang digital tidak sehat.

Soleh memperingatkan fenomena ini dapat mengancam kebebasan berpendapat.

“Ketika second account atau buzzer itu dipelihara, jangan harap kebebasan berpendapat akan dilindungi. Orang jadi tidak merdeka untuk menyampaikan pendapatnya,” tegasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Rabu (3/12). 

Menurutnya, masyarakat kini merasa ragu untuk menyampaikan kebenaran karena khawatir data pribadi mereka diambil dan diviralkan.

“Hari ini untuk menyampaikan yang benar saja cukup ragu-ragu karena merasa besok data kita bisa diambil dan diviralkan,” paparnya.

Bahkan, Soleh jufa mempertanyakan apakah masyarakat hari ini benar telah merasa aman ketika mengutarakan pendapat di ruang digital.

"Adakah hari ini merasa aman menyampaikan sesuatu yang benar?” ujarnya dalam forum tersebut," tanyanya.

Ia menegaskan bahwa Komisi I DPR RI berkomitmen memperbaiki tata kelola ruang digital.

“Ekosistem digital harus betul-betul sehat. Tidak boleh lagi ada robot atau buzzer,” pungkasnya. (hmz)

Tags:    

Similar News