Anggota DPR nilai pemberian MBG saat libur bukan masalah

Update: 2025-12-23 14:40 GMT

Ilustrasi: Isi makan bergizi gratis (MBG) yang diterima untuk selama libur sekolah. ANTARA/Nirkomala.

Elshinta Peduli

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani menilai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat libur sekolah tidak menjadi persoalan, namun ia mengingatkan terkait efektivitas program tersebut.

Menurut Irma, dikutip di Jakarta, Selasa (23/12), kelanjutan Program MBG pada masa libur sekolah sepenuhnya bergantung pada kesiapan Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga jika secara teknis dan logistik BGN mampu, maka program tersebut dapat tetap dijalankan.

“Kalau mereka (BGN) mampu dan yakin tidak akan ada masalah, silakan saja dilanjutkan,” kata dia.

Meskipun begitu, menurut Irma, tidak banyak anak yang bersedia pergi ke sekolah hanya untuk mengambil MBG, terutama mereka yang bertempat tinggal jauh dari sekolah.

“Saya yakin jarang sekali anak yang mau ke sekolah cuma sekadar mengambil satu porsi makanan, apalagi kalau jarak rumahnya jauh,” ujar Irma.

Sebelumnya Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang menegaskan pihaknya tidak memaksa siswa untuk mengambil MBG saat libur sekolah dan menepis bahwa pemberian MBG selama liburan dipaksakan untuk menghabiskan anggaran.

"Jadi anak-anak tidak dipaksa untuk datang ke sekolah. Silakan saja kalau MBG itu diambil ibunya, ayahnya, atau saudaranya. Kalau misalnya sekolah tidak mau menerima, wali murid juga tidak mau, maka juga tidak apa-apa, dan tidak dipaksa. Jadi, tidak ada yang memaksa anak-anak libur ke sekolah untuk mengambil MBG. Mohon jangan dipelintir," kata Nanik.

Elshinta Peduli

BGN menyadari untuk perbaikan gizi siswa memang perlu konsistensi, tetapi BGN memahami bahwa anak-anak sekolah sedang memasuki masa liburan. Oleh karena itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menawarkan kepada sekolah-sekolah penerima manfaat, jika mau menerima MBG, mereka dipersilakan mengajukan.

"Hidangan MBG akan diantarkan SPPG sesuai dengan permintaan sekolah dalam bentuk makanan kering," ujar dia.

Nanik juga meluruskan tudingan beberapa kalangan yang mengatakan bahwa pemberian MBG saat liburan adalah untuk menghabiskan anggaran.

"Justru sebaliknya, kami menghemat anggaran karena luar biasa di tahun 2025 itu, bayangkan anggaran MBG tahun ini Rp71 triliun, targetnya untuk 6 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah dan ibu hamil, ibu menyusui, balita (3B), namun ternyata kami bisa memberi manfaat kepada 50 juta anak Indonesia dan kelompok 3B," paparnya.

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News