DKI latih ulang pengemudi JakLingko karena judes dan ugal-ugalan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui TransJakarta berencana melatih ulang seluruh sopir Mikrotrans (JakLingko), menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait temuan di lapangan berupa perilaku judes dan ugal-ugalan.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui TransJakarta berencana melatih ulang seluruh sopir Mikrotrans (JakLingko), menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait temuan di lapangan berupa perilaku judes dan ugal-ugalan.
“Program ini adalah investasi SDM, bukan hukuman. Kami dengar keluhan masyarakat, tapi juga jaga kesejahteraan sopir,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, TransJakarta juga menargetkan merekrut 1.000 pramudi baru dan dilatih tanpa menggantikan sopir lama.
Sementara itu, pengemudi lama wajib mengikuti pelatihan ulang untuk memperpanjang sertifikat yang berlaku tiga tahun.
Kurikulum pelatihan tersebut mencakup Defensive Driving, Service Excellence, Safety & Emergency, Digital Ticketing, serta Etika Profesi.
Sertifikasi akan diterbitkan oleh LSP TransJakarta yang telah berlisensi resmi BNSP No. LSP-2024-001.
Pihaknya pun menegaskan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja massal. Sopir lama yang lulus pelatihan ulang akan diprioritaskan mengemudikan armada baru.
“Bagi yang tidak lulus dua kali ujian, kami sediakan pelatihan remedial gratis dan opsi pindah ke rute non-Mikrotrans seperti feeder BRT,” jelas Chico.
Sementara itu, menurut data TransJakarta per 12 November 2025 mencatat, dari 3.842 pramudi Mikrotrans aktif, terdapat 1.127 laporan keluhan masyarakat sepanjang Januari–Oktober 2025.
Keluhan terbanyak adalah sopir ugal-ugalan sebanyak 68 persen, bersikap tak ramah atau judes sebanyak 22 persen dan membawa keluarga saat bekerja sebanyak 10 persen.