Duh! Bungkus kondom dan botol miras berserakan di Taman Daan Mogot

Bungkus kondom (alat kontrasepsi) serta botol bekas minuman keras (miras) berserakan di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, menyusul dugaan maraknya prostitusi gay di lokasi tersebut dan semakin dikeluhkan oleh warga sekitar, Kamis.

Update: 2025-11-13 15:50 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Bungkus kondom (alat kontrasepsi) serta botol bekas minuman keras (miras) berserakan di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, menyusul dugaan maraknya prostitusi gay di lokasi tersebut dan semakin dikeluhkan oleh warga sekitar, Kamis.

Tampak di lokasi, kotak bekas alat kontrasepsi serta botol-botol minuman keras berserakan.

Rumput liar pun tumbuh tak beraturan, tapi pohon-pohon di lahan Pemprov DKI Jakarta itu tampak rindang.

Kondisi itu membuat area itu kian gelap pada malam hari karena minim penerangan di area taman dan dari arah Jalan Daan Mogot.

Sejumlah petugas pun tampak mulai merapikan rumput liar serta memangkas pohon-pohon rindang di area taman tersebut.

Seperti taman-taman pinggir jalan lainnya di Jakarta Barat, hampir tak ada aktivitas masyarakat di lokasi tersebut mulai pagi hingga sore.

Pedagang kaki lima serta ojek daring pun berada cukup jauh dari lokasi, lantaran tidak ada pangkalan di area tersebut.

Sebelumnya, aktivitas prostitusi sesama pria diduga kian merebak di area pertamanan itu.

Seorang pedagang kaki lima di lokasi tersebut, Acong mengungkapkan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.

"Iya (prostitusi sesama jenis pria), orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ motornya. (Aktivitas prostitusi dilakukan) di area yang gelap di sana. Itu benar (ada prostitusi sesama jenis pria)," kata Acong.

Berdasarkan pengamatannya, para pelaku prostitusi itu mulai berdatangan pukul 22.00 WIB.

"Jam 10, jam 11, jam 12 (malam), udah pada mulai. Tiap malam. Lihat aja nanti malam, kalau mau kontrol," ujar Acong sembari membuat pesanan kopi pelanggannya.

Menurut dia, aktivitas prostitusi sesama pria di ruang publik itu sudah berlangsung lama. Namun sampai dengan saat ini, belum ada penertiban dari pihak berwajib.

"Udah lama, udah lama. Belum (belum ada penertiban)," tukas Acong.

Dari wajah para pelaku, dia pun meyakini mereka bukan merupakan warga setempat.

"Bukan, bukan warga sini. Jadi dia datang, orangnya yang pakai motor. Berhenti di situ motornya. Nunggu di dalam semua (masuk ke area gelap). Gue (saya) mah lihat aja," cerita Acong.

Kendati banyak pelaku prostitusi yang datang ke lokasi tersebut dengan menggunakan sepeda motor, kata dia, terkadang pelaku juga datang menggunakan mobil.

"Ada (mobil) kadang-kadang berhenti, tapi kebanyakan motor," kata Acong.

Menurut pengamatannya, para pelaku itu tidak berpakaian seperti waria.

"Homo (homoseksual/gay) sepertinya. Bukan waria, (tapi) homo," kata Acong.

Tags:    

Similar News