Terminal Kampung Rambutan siapkan tiga posko hadapi arus Nataru
Pengelola Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan penumpang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, termasuk penguatan aspek kesehatan, keamanan, dan keselamatan perjalanan.
Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.
Pengelola Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan penumpang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, termasuk penguatan aspek kesehatan, keamanan, dan keselamatan perjalanan.
Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan Revi Zulkarnaen mengatakan pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung serta mendirikan tiga posko utama, yakni posko pelayanan, posko kesehatan, dan posko pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check).
“Dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2025–2026, kami sudah menyiapkan tiga posko. Posko pelayanan didukung unsur kepolisian, TNI, Satpol PP, serta relawan,” kata Revi di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu (20/12).
Ia menjelaskan, unsur kepolisian yang terlibat berasal dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, hingga Polsek Ciracas. Sementara dukungan TNI datang dari Kodim Jakarta Timur dan Koramil Pasar Rebo.
Selain itu, posko kesehatan disiapkan untuk memastikan kondisi pengemudi bus tetap prima selama periode Nataru. Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, serta tes urine.
“Kami bekerja sama dengan BNN Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, serta Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur untuk memastikan pengemudi dalam kondisi sehat dan tidak terpapar narkoba,” ujarnya.
Terminal Kampung Rambutan juga mengoperasikan posko ramp check untuk memeriksa kelayakan bus sebelum diberangkatkan. Pemeriksaan dilakukan bersama Pengujian Kendaraan Bermotor Pulogadung.
Menurut Revi, pemeriksaan dibagi menjadi dua kategori, yakni sistem utama dan sistem penunjang. Sistem utama mencakup rem, kemudi, roda, dan lampu yang berkaitan langsung dengan keselamatan.
“Untuk sistem utama, toleransinya nol. Kalau ditemukan tidak laik, bus langsung kami hentikan operasinya atau diperbaiki di tempat,” tegasnya.
Sementara sistem penunjang, seperti kotak P3K, dongkrak, dan alat pemecah kaca, masih diberikan toleransi untuk dilengkapi.
Saat ini, Terminal Kampung Rambutan melayani sekitar 182 armada bus reguler dengan tujuan ke wilayah Jawa, Sumatra, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat.
"Jika terjadi lonjakan penumpang, pihak terminal akan menyiapkan bus tambahan dengan syarat tetap lulus uji kelaikan," terangnya.
Revi memperkirakan puncak peningkatan penumpang akan terjadi pada H-2 dan H-1 Natal, yakni 23–24 Desember, serta H-2 dan H-1 Tahun Baru pada 29–30 Desember.
Untuk tujuan favorit, arus penumpang didominasi wilayah Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Banjar, dan Ciamis, disusul Jawa Tengah seperti Purwokerto, Wonosobo, dan Yogyakarta, serta sejumlah daerah di Sumatra seperti Padang, Palembang, dan Lampung.
Revi juga mengimbau masyarakat agar naik dan turun penumpang dilakukan di dalam terminal demi keselamatan.
“Kami mengharapkan penumpang berangkat dan tiba di Terminal Kampung Rambutan, bukan di pinggir jalan. Di terminal sudah tersedia ruang tunggu, petugas, toilet, dan musala sehingga lebih aman dan nyaman,” imbuhnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Senin (22/12).


